Samarinda
Representasikan Smart City, Masyarakat Bisa Pantau Lalu Lintas hingga Donasi Bibit Pohon dan Buah Lewat Aplikasi Samarinda Santer
Kaltimtoday.co, Samarinda - Belum lama ini, Pemkot Samarinda meluncurkan aplikasi Samarinda Santer (Satu Aplikasi Terintegrasi). Aplikasi tersebut sudah bisa diinstal di Playstore dan digunakan masyarakat.
Kepala Bidang Pengembangan Aplikasi dan Layanan E-Government di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Suparmin mengungkapkan bahwa fitur-fitur yang tersedia di Samarinda Santer merupakan representasi dari smart city.
Fitur pertama ada masyarakat. Di dalamnya, warga Samarinda bisa mengakses reaksi cepat ke 112, memantau CCTV, kejadian banjir dan kebakaran, PeduliLindungi, Disdukcapil online, mengecek bantuan sosial, mengecek harga sembako, dan e-sekolah.
Fitur kedua, ada bisnis. Di situ, masyarakat bisa membayar tagihan listrik, air, Telkom, BPJS, dan lainnya. Kemudian, ada Samarinda Craft yang terintegrasi dengan Bebaya Mart, sistem informasi tenaga kerja, lokasi pariwisata, informasi lowongan pekerjaan, dan e-pajak.
Fitur ketiga, yakni lingkungan. Uniknya, di sini masyarakat bisa mengakses taman-taman kota yang ada. Termasuk melihat situasinya secara virtual. Lanjut ke bagian Samarinda Hijau, masyarakat bisa menyumbang bibit tanaman berupa pohon atau buah untuk ditanam di sepanjang sungai-sungai. Lalu ada bagian kelola sampah lengkap dengan form pengangkutan sampah yang bisa diisi oleh pengguna aplikasi.
Fitur berikutnya adalah pemerintah. Di mana, masyarakat bisa mengakses website pemkot, dokumentasi informasi hukum, layanan pengadaan secara elektronik, dan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi.
"Program unggulan wali kota kan smart city plus. Itu kami terjemahkan sebagai Santer yaitu super application-nya Samarinda. Aplikasi ini akan mengintegrasikan seluruh layanan yang ada di Pemkot Samarinda," ungkap Suparmin, Rabu (26/1/2022).
Dijelaskan Suparmin lebih lanjut, di bagian reaksi cepat 112, masyarakat bisa melaporkan kejadian darurat yang memang terintegrasi dengan layanan 112. Hal-hal yang darurat akan langsung ditangani 112. Contohnya seperti kebutuhan ambulans. Sementara untuk non darurat, nanti ada reaksi cepat di masing-masing perangkat daerah. Hal itu pun masih dibahas oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
"Non emergency-nya masih dalam proses ya. Ini sedang disiapkan oleh pak wali kota sampai nanti beliau mengumumkan untuk non emergency. Kalau yang emergency sudah siap. 112 sudah jalan," lanjutnya.
Sementara untuk CCTV, ada 54 titik yang bisa diakses langsung lewat aplikasi. Bahkan berdasarkan pengalaman penggunaan awak Kaltimtoday.co, informasi lalu lintas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda itu secara aktif muncul di notifications bagian atas ponsel. Lengkap dengan daerah jalannya dan penjelasan mengenai antrian kendaraan dan situasi lalu lintasnya. Sekaligus jika terjadi banjir di titik-titik tertentu juga akan langsung diinformasikan.
"Kalau di fitur bisnis, masyarakat bisa belanja online dan memantau harga sembako. Macam-macam. Lalu di fitur lingkungan ada taman-taman di Samarinda. Nanti bisa lihat videonya dan dipasang kamera 360 derajat di situ," bebernya.
Pemkot juga ingin melibatkan masyarakat dalam proses penghijauan. Misalnya di sepanjang 14 km Sungai Karang Mumus (SKM), ada beberapa segmen yang bisa dikelola masyarakat dan pemerintah. Jika masyarakat berminat untuk mendonasikan bibit pohon dan buah, nantinya bisa juga dipantau sudah sampai mana dan ditanam di mana bibit tersebut.
"Fitur pemerintah atau smart government ini bisa digunakan kalau masyarakat mau tahu data-data statistik atau mau hubungi perangkat daerah, semua websitenya sudah terintegrasi di situ," lanjut Suparmin.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Tim Diskominfo Samarinda bersama Samarinda Startup Community (SASCOM). Biaya pengadaan aplikasi secara umum pun ada, sekitar Rp 80 juta untuk aplikasi dengan fitur selengkap itu. Tak perlu khawatir, aplikasi Samarinda Santer juga tak akan memakan tempat terlalu banyak di ponsel. Ukurannya relatif ringan karena aplikasi ini merupakan progressive web applications (PWA).
"Mungkin sekarang baru 60 persen ya layanan yang terintegrasi. Ke depan nanti juga bisa bayar pajak bumi dan bangunan (PBB) dan lainnya. Masih banyak yang bisa dikembangkan. Samarinda siap lah," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun menjelaskan, memang masih ada beberapa fitur yang mungkin baru akan dibuka pada Februari mendatang. Salah satunya reaksi cepat untuk penanganan infrastruktur. Untuk itu, dirinya akan berkoordinasi bersama OPD teknis terkait.
"Karena begitu ada masyarakat yang memfoto jalanan rusak dan di-upload, pasti mereka meminta respons cepat dan OPD-nya kami perkuat dulu agar mereka persiapan untuk bisa merespons cepat masyarakat itu," ujar Andi.
Andi menyebut, respons cepat tidak harus selalu langsung dengan memperbaiki jalan. Dia memberi contoh, jika ada 1 kilometer jalan rusak, tentu tak mungkin langsung diperbaiki detik itu juga.
"Sebab bakal membutuhkan alokasi anggaran yang harus kami konstruksi di APBD. Tapi kalau jalan bolong atau berlubang itu bisa fast response," tandasnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Nekat Masuk Jalur Mobil, Polresta Samarinda Tilang 30 Pengendara Motor di Jembatan Mahakam IV
- 7 Aplikasi di Ponsel Android dan Iphone yang Bisa Tingkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadan
- Pastikan Semua Masyarakat Dapat Akses Pelayanan Kesehatan yang Sama, Pemerintah Luncurkan Program Sehat Indonesiaku
- DPRD Balikpapan Minta Dishub Cari Cara Tangani Potensi Meningkatnya Arus Lalu Lintas Akibat IKN
- Peserta JKN Wajib Simpan Nomor WA Ini untuk Cek Status Kepesertaan