Advertorial

Mudyat Genjot Produktivitas Pertanian, Targetkan Tiga Kali Masa Panen

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 15 April 2025 16:12
Mudyat Genjot Produktivitas Pertanian, Targetkan Tiga Kali Masa Panen
Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Daerah Penajam Paser Utara (PPU) menargetkan peningkatan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur dan memperbaiki sistem pengairan. 

Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah mengupayakan agar wilayah Babulu, yang selama ini menjadi sentra pertanian PPU, bisa mencapai panen tiga kali dalam setahun.

“Kita berharapnya, karena kita punya areal yang tidak produktif masih luas dan banyak, itu bisa dimanfaatkan,” kata Bupati PPU, Mudyat Noor.

Namun, upaya itu tidak bisa dilakukan tanpa pembenahan serius di sektor infrastruktur pengairan. Bupati menekankan bahwa tantangan utama yang dihadapi petani di wilayah ini adalah persoalan pasokan air. Selama ini, banyak areal pertanian yang hanya bergantung pada sistem tadah hujan dan irigasi sederhana, yang membatasi intensitas musim tanam.

“Namun, karena ada persoalan air seperti yang saya sebutkan tadi maka mungkin itu yang akan saya coba dalam waktu dekat untuk kita lakukan rapat koordinasi lagi dengan kawan-kawan BWS dan Kementerian PUPR,” ujarnya.

Mudyat mengatakan, pemerintah daerah akan segera menjadwalkan pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas solusi teknis dalam mengatasi kendala air. 

Ia meyakini, jika masalah ini bisa ditangani, potensi produksi pangan PPU dapat meningkat secara signifikan.

“Kita akan mencari cara agar bagaimana kita bisa mengatasi permasalahan air, agar panen di daerah Babulu itu bisa tiga kali dalam setahun,” tegasnya.

Saat ini, menurut Mudyat, satu-satunya wilayah di PPU yang telah mampu melakukan panen tiga kali dalam satu tahun hanyalah Kecamatan Waru. Sementara sebagian besar wilayah pertanian lainnya, termasuk Babulu yang menjadi tulang punggung produksi pangan daerah, baru bisa panen dua kali.

“Sementara saat ini yang bisa memanen padinya tiga kali dalam setahun itu masih di daerah Waru, kalau daerah lain baru dua kali,” pungkasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya