Samarinda

Operasional APT Pranoto Ditutup 26 Hari, 1.248 Penerbangan Dialihkan ke Balikpapan

Kaltim Today
08 November 2019 21:07
Operasional APT Pranoto Ditutup 26 Hari, 1.248 Penerbangan Dialihkan ke Balikpapan
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi saat memberikan keterangan resminya.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kegiatan operasional Bandara APT Pranoto, Sungai Siring, Samarinda resmi ditutup selama 26 hari, terhitung sejak 20 November hingga 15 Desember mendatang. Akibatnya, sebanyak 1.248 penerbangan dari Kota Tepian ini harus dialihkan menuju Kota Minyak Balikpapan.

Pengumuman ini resmi disampaikan oleh pihak pengelola bandara, Jumat (08/11/2019) pukul 15.45 Wita tadi. Dalam keterangannya, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi membenarkan terkait pemberitaan sebelumnya yang dirilis oleh Pemprov Kaltim. Hanya saja, waktu rentang ditutupnya operasional saja yang berbeda.

"Terkait rencana menutup operasional itu betul. Mirip yang sudah disampaikan humas Pemprov. Itu dilakukan untuk menginfokan lebih awal. Permasalahan ini sudah dirapatkan. Pelaksanaannya pada 20 November sampai 15 desember 2019," beber Dodi.

Lebih kurang selama setahun terakhir, Bandar APT Pranoto banyak melakukan operasional penerbangan pesawat besar seperti Boeing dan Airbus. Rutenya pun terus memadat. Sementara dari sisi material bandara rupanya tak mampu mengimbangi. Sehingga sempat beberapa kali penerbangan ditutup sementara, lantaran taxiway atau jalan gelandang, mengalami kerusakan lebih kurang tiga kali. Serta pemasangan lampu di landasan pacu atau Airfield Lighting System (AFL), yang juga kerap menjadi kendala saat cuaca dalam keadaan buruk.

Saat ini, tercatat rata rata perharinya Bandara APT Pranoto memiliki total 48 movement atau pergerakan penerbangan.

"Dalam rangka perbaikan taxiway dan pemasangan AFL," ucapnya.

Karena sudah dipastikan operasional bandara akan ditutup sementara waktu. Dodi beserta jajarannya saat ini tengah sibuk melakukan sosialisasi. Baik kepada pihak maskapai penerbangan maupun kepada para calon penumpang.

"Kami diperhubungan sana sudah melakukan rapat. Di angkutan udara yang mana hasilnya progres terkait dengan penjualan maskapai tenang dampak nantinya penutupan dan pengalihan," kata Dodi.

Sosialisasi dari sekarang kami selaku pengelola bandara udara. Kami akan membuat NOTAM (Notice To Airmen) secepatnya," sambungnya.

Secara prosedur setelah tanggal 19 November pengalihan penerbangan resmi dilakukan oleh Bandara Sepinggan Balikpapan.

"Sepinggan wajib mendukung karena sudah keputusan dirjen. Kami mohon maaf kalau pelayanan terganggu," pungkasnya.

[JRO | RWT]



Berita Lainnya