Nusantara

Pasca Kebakaran Hunian IKN, Wagub Seno Aji Peringati Pekerja yang Merokok Sembarangan 

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 02 Oktober 2025 18:31
Pasca Kebakaran Hunian IKN, Wagub Seno Aji Peringati Pekerja yang Merokok Sembarangan 
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Insiden kebakaran yang terjadi di Hunian Pekerja IKN menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kaltim. Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan kedisiplinan di lingkungan hunian agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

Menurut Seno Aji, salah satu hal yang perlu diatur adalah kebiasaan para pekerja, seperti merokok di dalam kamar. Ia menyarankan agar aktivitas merokok dilakukan di luar ruangan yang telah disediakan, sehingga risiko kebakaran bisa diminimalisir.

"Mohon maaf, bagi pekerja IKN kan ada yang punya kebiasaan merokok dalam ruangan. Ini patut dihindari ya," tegasnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar pekerja memastikan kondisi hunian tetap aman sebelum beraktivitas.

 “Pastikan kompor dalam keadaan mati, peralatan listrik dicabut, dan segala potensi pemicu kebakaran diawasi dengan baik,” tegasnya pada Kamis (2/10/2025).

Seno Aji tidak bisa memberikan komentar banyak mengenai hunian pekerja IKN yang terbakar. Sebab, kewenangan lebih besar berada di tangan Otorita IKN.

Sebelumnya, Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Trou Pantouw memberikan penjelasan soal insiden insiden kebakaran di beberapa kamar Hunian Pekerja Konstruksi 1, Tower 14, Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Sekitar pukul 19.00 WITA, seluruh kebakaran berhasil dipadamkan oleh petugas kami, dengan dukungan aparat pemadam kebakaran terkait yang sigap hadir di lapangan.

"Seluruh pekerja di hunian terdampak telah didata secara lengkap. Berdasarkan informasi sementara, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Para pekerja juga sedang dalam proses relokasi ke tower hunian lainnya," jelasnya.

Sebagai informasi, penyebab kebakaran hunian pekerja IKN sampai saat ini masih dalam proses investigasi lebih lanjut. Setidaknya, 700 pekerja direlokasi ke hunian lain sementara waktu.

[RWT]



Berita Lainnya