Kaltimtoday.co, Samarinda - Organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Samarinda menggelar diskusi publik tentang Undang-Undang (UU) Ibu Kota Negara (IKN) bersama para sejumlah organisasi pemuda Kota Tepian, Kamis (12/5/2022).

Diskusi ini menghadikan sejumlah narasumber. Pertama anggota Pansus IKN Nusantara sekaligus Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dapil Kaltim, Budisatrio Djiwandono. Kedua, Ketua PC TIDAR Samarinda Garin Yudha Primaditya yang juga menjadi moderator dalam diskusi, serta dihadiri elemen pemuda dan mahasiswa Samarinda.

Dalam diskusi publik bertema "Sosialisasi UU tentang IKN" tersebut, Garin Yudha Primaditya menyampaikan, acara tersebut digelar untuk memberikan kesempatan pemuda di Samarinda untuk memberikan sumbangsih ide, pikiran, serta gagasan mereka terhadap agenda pembangunan, satu di antaranya mengenai IKN di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

"Kami ingin mendorong pemuda Kaltim khususnya Samarinda berperan dan diberikan kesempatan terlibat dalam pembangunan IKN," kata Garin kepada awak media.

Garin menuturkan, sosialisai UU IKN jadi sarana sosialisasi dan pelibatan pemuda Samarinda dalam memberikan ide dan gagasannya untuk IKN. Diharapkan, sosialisasi dapat meningkatkan kesadaran dan minat pemuda Samarinda dalam menyongsong IKN di Kaltim.

"Melalui diskusi ini kami berharap ide dan aspirasi pemuda Samarinda dapat disuarakan agar dapat direalisasikan. Salah satunya memastikan SDM pemuda Samarinda unggul, supaya siap berkompetisi saat IKN sudah benar-benar dipindah," ucap pengusaha muda Samarinda tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djienadono, menyampaikan, terima kasihnya kepada pemuda Samarinda yang bersedia menyampaikan aspirasi dan harapannya melalui dirinya.

Menurut Budisatrio, keberanian pemuda memberikan catatan-catatan atas upaya pemindahan IKN ke Kabupaten PPU merupakan sesuatu yang patut diapresiasi dan diperjuangkan agar dapat direalisasikan.

"Ini yang saya sangat senang dengan seluruh anak muda di Samarinda, dari diskusi publik saya mendapatkan aspirasi tentang persiapan IKN seperti kesiapan SDM, hingga soal rehabilitasi hutan dan lahan yang selama ini ter-degradasi akibat aktivitas ekonomi, dan juga kondisi infrastruktur di 10 kabupaten/kota di Kaltim,” ucap Budisatrio.

Politisi dari Partai Gerindra itu berharap pembangunan IKN tak hanya terfokus di lahan seluas 265.000 hektar di Kabupaten PPU saja, namun perhatian kepada 10 Kabupaten/Kota di Kaltim juga diberikan.

“Termasuk masyarakat adat yang selama ini tinggal di IKN, semoga nantinya ada penyelesaian-penyelesaian yang baik khususnya mereka yang tinggal di IKN. Dan juga yang paling penting adalah ketahanan pangan di Kalimantan Timur,” tutupnya.

[TOS]