Advertorial
Pemda Berau Perkuat Pencegahan Kasus PPA Lewat Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan
Kaltimtoday.co, Berau - Pemerintah Daerah (Pemda) Berau terus memperkuat upaya pencegahan kasus tindak pidana terkait Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Keseriusan tersebut diwujudkan melalui pelatihan tata cara administrasi pencatatan dan pelaporan yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Selasa (18/11/2025).
Pelatih itu bertujuan untuk memperkuat sistem perlindungan terhadap perempuan dan anak agar pihak terkait lebih responsif yang berbasis hak asasi manusia (HAM).
"Melalui pelatihan ini maka pemenuhan hak-hak perempuan dan anak bisa teratasi secara sistematis. Kami berkomitmen agar langkah tindak kekerasan bisa terus dicegah,” ungkapnya.
Melalui kegiatan tersebut, seluruh pihak dapat memahami prosedur yang baik guna memperkuat jaringan perlindungan dan meningkatkan kompetensi para penyedia layanan.
Sehingga setiap unsur dapat memperkuat deteksi dini sebagai langkah pencegahan terhadap kasus PPA yang saat ini masih menjadi ancaman cukup serius.
Warji juga menekankan pentingnya penanganan khusus bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Menurutnya, pendekatan terhadap ABH berbeda dengan penanganan orang dewasa dan harus mengedepankan aspek psikologis dan pendampingan intensif.
"Bagi ABH tersebut perlakuannya memang sedikit berbeda dengan penanganan untuk orang dewasa, penanganannya lebih memperhatikan psikologis dan pendampingan yang lebih masif agar para pelaku tidak mengulang perbuatannya di kemudian hari," jelasnya.
Perempuan dan anak adalah kelompok yang wajib mendapat perhatian serius. Perempuan berperan penting sebagai pendidik dalam keluarga, sementara anak merupakan generasi penerus daerah.
“Kita harus memastikan perempuan dan anak-anak Berau aman dari tindak kekerasan. Mereka adalah kelompok rentan yang membutuhkan perhatian khusus,” tegasnya.
[MGN | ADV PEMKAB BERAU]
Related Posts
- Rekonstruksi Kasus Ayah Bunuh Dua Anak di Samarinda, 39 Adegan Diperagakan
- Bocah 8 Tahun di Kutai Timur Tewas Diduga Dianiaya Ibu Tiri dan Ayah Kandung
- Kasus Kekerasan Anak di Samarinda Meningkat, DPRD Soroti Minimnya Panti Khusus dan Lemahnya Ketahanan Keluarga
- Miris, Empat Anak Ditemukan Dirantai dan Kelaparan di Rumah Berkedok Yayasan di Boyolali
- Samarinda Darurat Kekerasan Anak, Komisi IV DPRD Desak Pengawasan Ketat di Panti Asuhan








