Nasional

Pemerintah Bakal Hentikan Impor Pangan pada 2025, Ini Daftar Komoditasnya

Network — Kaltim Today 28 Desember 2024 18:08
Pemerintah Bakal Hentikan Impor Pangan pada 2025, Ini Daftar Komoditasnya
Ilustrasi. (Dok. Bulog)

Kaltimtoday.co - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menghentikan impor pangan secara bertahap mulai tahun 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan nasional, mencakup berbagai komoditas seperti beras dan gula.

"Swasembada pangan adalah prioritas utama pemerintah. Target awalnya pada 2029, namun dipercepat menjadi 2027. Semua pihak harus berkomitmen dan bekerja keras untuk mencapainya," ujar Zulkifli Hasan dalam rapat koordinasi pangan yang digelar di Bandarlampung, Sabtu (28/12/2024).

Sebagai bagian dari upaya swasembada, pemerintah memutuskan untuk menghentikan impor beberapa komoditas utama mulai 2025. Daftar komoditas tersebut meliputi beras, garam, jagung, pakan ternak, dan gula.

"Tahun depan kita tidak akan lagi mengimpor beras. Langkah ini diambil untuk mendorong petani agar lebih aktif menanam padi dan menjaga kestabilan harga di pasar," ungkap Zulhas.

Zulkifli juga menekankan bahwa produksi garam lokal sudah mencukupi kebutuhan nasional, sehingga impor garam dianggap tidak lagi diperlukan. Hal yang sama berlaku untuk jagung pakan ternak dan gula, yang produksinya akan dimaksimalkan di dalam negeri.

Saat ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 30 juta ton bahan pangan per tahun, termasuk gandum, gula, beras, buah-buahan, dan kopi. Namun, Zulhas menegaskan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengurangi ketergantungan tersebut melalui swasembada pangan, air, energi, dan hilirisasi industri.

"Kita harus keluar dari kebiasaan hidup yang bergantung pada impor. Ini adalah momentum untuk memperkuat kemandirian kita," tegasnya.

Zulkifli juga mengakui bahwa sektor pertanian nasional masih menghadapi berbagai tantangan. Namun, dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto melalui program prioritas dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, swasembada pangan diharapkan dapat terwujud lebih cepat.

"Semua pihak harus bersatu. Inilah saatnya membangun kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor," tutup Zulhas.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya