Kaltim
Pemerintah Malaysia Serius Jalin Kerja Sama Investasi Swasta di Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Menteri di Departemen Perdana Menteri bidang Sabah dan Sarawak, Datuk Seri Maximus Johnity Ongkili berkunjung ke Kalimantan Timur (Kaltim). Datuk Seri Maximus menyampaikan terima kasih karena ia dan rombongannya sudah diterima dengan baik.
"Tujuan kami ke sini untuk memperbarui kerja sama antara Kaltim dan Malaysia, utamanya Sabah dan Sarawak. Hubungan kedua negara telah berlangsung lama tetapi kami percaya bahwa ini waktu yang tepat untuk memperbarui kerja sama di antara kedua belah pihak," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mengaku bahagia atas kunjungan Menteri Malaysia beserta rombongan.
Hadi mengungkapkan Kaltim merupakan eksportir terbesar se-Indonesia untuk komoditas batu bara selama dua tahun ini. Padahal, selama dua tahun ini wabah Covid-19 masih melanda.
"Kaltim mempunyai sawit yang termasuk lima terbesar se-Indonesia dan batu bara termasuk yang terbesar se-Indonesia," jelasnya.
Tak hanya itu, Kaltim juga mengekspor kayu dan sarang burung walet.
"Paling membanggakan di Kaltim, selain berhasil menjadi pengekspor juga mampu menjaga lingkungan dan terbukti mendapat investasi dalam penurunan emisi karbon dari World Bank," ujarnya.
Terakhir, Hadi mengajak Malaysia untuk berinvestasi di Kalimantan Timur karena potensi tersebut.
[RWT | ADV DPMPTSP KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Harga Minyak Sawit Mentah Diprediksi Tetap Tertekan Pekan Ini
- KPK Periksa Tan Paulin Terkait Kasus Korupsi yang Jerat Mantan Bupati Kukar Rita Widyasari
- Dapat Izin dari Kementerian ESDM, PBNU Siap Kelola 26 Ribu Hektare Tambang Batu Bara di Kaltim
- Warga Santan Tuntut Pertanggungjawaban PT IMM akibat Dampak Buruk Aktivitas Tambang Batu Bara
- Menteri PUPR Sebut Ada 220 Investor Masuk untuk Pembangunan IKN, Fokus Utama di Sektor Properti