Daerah

Kaltim Siap Lepas Ketergantungan Batu Bara, Fokus ke Energi Terbarukan

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 14 Oktober 2025 15:22
Kaltim Siap Lepas Ketergantungan Batu Bara, Fokus ke Energi Terbarukan
Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Timur, Ujang Rachmad. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kalimantan Timur  berencana fokus terhadap transisi energi baru terbarukan (EBT) demi melepas ketergantungan energi fosil atau batu bara. Untuk itu, pemerintah daerah perlu mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan yang ada di wilayahnya.

Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Timur, Ujang Rachmad menyampaikan pentingnya EBT untuk menciptakan kemandirian dan ketahanan energi. 

"Mengapa hal ini penting, karena kita memerlukan pasokan listrik yang cukup. Investasi di sektor kelistrikan nantinya akan menyediakan listrik hijau, dan listrik hijau ini akan mendorong investasi di sektor lainnya seperti perhotelan dan sebagainya," bebernya pada Selasa (14/10/2025).

Selain ramah lingkungan, listrik hijau juga akan lebih murah. Investasi di sektor lain pun akan semakin menarik karena ketersediaan listrik yang melimpah dan berbiaya rendah. 

"Dampaknya, penyerapan tenaga kerja akan meningkat, roda perekonomian bergerak, dan pada akhirnya akan mempertahankan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur," sebutnya.

Ia menyebut, Pemprov Kalimantan Timur bersama berbagai pihak terus mendorong transisi energi yang berkeadilan. Tujuannya ketika sumber daya batu bara habis, maka sudah ada antisipasinya.

"Dari sisi energi, kita sudah memiliki penggantinya, dan dari sisi pengembangan ekonomi pun telah dipersiapkan sejak awal. Itu prinsip dasarnya," imbuhnya.

Selama ini, Kaltim mungkin terlalu bergantung pada batu bara. Oleh sebab itu, penting untuk menyiapkan langkah transisi energi. Mengenai energi baru terbarukan seperti PLTS dan lainnya yang akan menjadi andalan Kaltim ke depan, ada tiga potensi besar yang bisa dikembangkan. 

"Tenaga air (PLTA), PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), dan biomassa adalah tiga jenis sumber energi terbarukan yang digunakan untuk menghasilkan listrik," kata Ujang.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menjangkau sebanyak 72 desa terpencil, agar merasakan manfaat listrik yang tersebar di empat kabupaten.

Potensi energi surya merupakan yang paling dominan untuk dikembangkan di desa wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Untuk saat ini, yang paling bisa kami kembangkan adalah tenaga surya," ungkap Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Elly Luchritia Nova.

Selain PLTS, Pemprov Kaltim juga mengembangkan biogas sebagai sumber energi alternatif skala rumah tangga. Program biogas ini memanfaatkan kotoran sapi dan telah berhasil membangun 575 unit biogas di 10 kabupaten/kota sejak tahun 2012 hingga 2024.

"Pemprov Kaltim terus berupaya memperluas akses energi bersih bagi masyarakat, baik di perkotaan maupun di daerah terpencil, melalui berbagai program yang berfokus pada pengembangan energi baru terbarukan," tutupnya.

[RWT] 



Berita Lainnya