PROKOM KUKAR

Realisasi Investasi Kukar Hampir Rp11 Triliun, Mulai 2026 Fokus Digeser ke Sektor Non-Ekstraktif

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 02 Desember 2025 16:16
Realisasi Investasi Kukar Hampir Rp11 Triliun, Mulai 2026 Fokus Digeser ke Sektor Non-Ekstraktif
Kepala DPMPTSP Kukar Alfian Noor. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Realisasi investasi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hingga triwulan ketiga tahun ini mencapai hampir Rp 11 triliun, menurut data yang disampaikan Kepala DPMPTSP Kukar, Alfian Noor.

Tahun sebelumnya, investasi Kukar mencapai Rp 16,4 triliun. Meski masih didominasi oleh sektor ekstraktif seperti pertambangan, pemerintah mulai menyusun arah baru.

“Mulai 2026 indikator kinerja utama kita bergeser. Kita dorong sektor non-ekstraktif, seperti industri pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam berbasis nilai tambah,” jelas Alfian, Selasa (2/12/2025).

Transformasi arah investasi ini merupakan bagian dari pilar ekonomi Kukar Idaman Terbaik, yang menekankan diversifikasi struktur ekonomi daerah agar tidak terus bergantung pada bahan mentah.

Alfian menjelaskan bahwa Kukar kaya potensi, namun nilai tambah dari sektor hilir masih harus diperkuat. Untuk itu, kemudahan perizinan dan pembenahan layanan investasi akan semakin diprioritaskan. MPP dan Mini MPP akan menjadi pintu utama kemudahan layanan untuk investor.

“Kita optimis masih bisa melampaui capaian tahun lalu. Masih ada tiga bulan lagi,” ujarnya.

Alfian juga mengakui pembangunan ekonomi Kukar selama ini sangat ditopang sektor pertambangan. Namun perubahan indikator ke non-ekstraktif menjadi strategi jangka panjang untuk mengurangi risiko ketergantungan pada fluktuasi komoditas.

Menurutnya, investor akan lebih tertarik ketika melihat kemudahan layanan dan kepastian regulasi. Itulah sebabnya integrasi sistem perizinan dan inovasi layanan hybrid di MPP akan terus diperkuat.

Pemerintah juga menyiapkan pembenahan SDM, termasuk pelatihan operator Mini MPP agar layanan investasi di tingkat kecamatan bisa merespons kebutuhan pelaku usaha lokal.

Dengan arah kebijakan ini, Kukar berharap dapat menjadi pusat pertumbuhan baru di Kalimantan Timur, terutama pada sektor industri pengolahan dan usaha produktif non-ekstraktif yang memberikan dampak jangka panjang.

“Inilah yang ingin kita capai. Transformasi ekonomi, bukan hanya angka. Ini sejalan dengan arah Bupati dan Wakil Bupati,” tutup Alfian.

[RWT | ADV PROKOM KUKAR] 



Berita Lainnya