Balikpapan

Pemkot Balikpapan Kembali Buka PPDB Jalur Zonasi Berdasarkan Nilai

Kaltim Today
22 Juni 2021 10:35
Pemkot Balikpapan Kembali Buka PPDB Jalur Zonasi Berdasarkan Nilai
Sejumlah orangtua berdemo di kantor Dinas Pendidikan Balikpapan, Senin (21/6/2021). Mereka melakukan protes atas pelaksanaan PPDB yang dinilai tidak adil.

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Pemkot Balikpapan akhirnya bakal kembali membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi. Keputusan ini terpaksa diambil setelah Dinas Pendidikan (Disdik) Balikpapan didemo orangtua siswa, Senin (21/6/2021).

Kepala Disdik Balikpapan Muhaimin menuturkan, perpanjangan pendaftaran PPDB berdasarkan perintah dari Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud. Ketentuannya, sekolah yang masih memiliki kuota, akan kembali membuka PPDB. Namun, PPDB hanya dibuka untuk jalur zonasi, sementara jalur prestasi tidak.

“Secepatnya akan kami publikasikan,” ujar Muhaimin seperti dikutip dari suara.com - jaringan kaltimtoday.co, Senin (21/6/2021).

Disebutkan dia, masing-masing sekolah akan memaksimalkan kuota yang tersisa. Warga dipersilahkan mendaftar dan nantinya akan diselesaikan berdasarkan nilai tertinggi di masing-masing jalur zonasi.

“Jadi daftarnya offline di masing-masing sekolah. SMP Negeri 1 misalnya ada 5 kuota, SMP 2 misalnya ada 10, SMP 12 misalnya ada 30,” ungkap dia.

“Silahkan mendaftar. Seleksinya berdasarkan nilai tertinggi. Bukan jarak lagi, tapi nilai tertinggi,” sambungnya.

Menurutnya, pendaftaran akan dibuka selama dua hari pada akhir Juni ini. PPDB khusus ini untuk mengakomodir tuntutan forum orangtua siswa.

“Nanti kami buka dua hari saja, 29-30 Juni,” ujarnya.

Pendaftaran sengaja dibuka akhir bulan, sebut dia, agar PPDB khusus tersebut tidak menganggu proses PPDB yang baru berakhir pada 28 Juni, 26 Juni pengumuman, 27-28 Juni daftar ulang.

Selain itu, pihaknya juga masih perlu mengakomodir orangtua yang salah saat PPDB online. Khususnya dalam menentukkan titik koordinat untuk menentukan jarak antara sekolah dengan rumah.

“Orangtua ada yang merasa penentuan titik koordinatnya itu salah, silahkan membetulkan ke admin sekolah yang dituju,” ujarnya.

Menurutnya, kemungkikan akan terjadi pergeseran jika memang ada kesalahan dalam penentuan titik koordinat. Bahkan akan dilakukan perbaikkan untuk memperbaiki jarak tersebut.

[TOS]



Berita Lainnya