Gaya Hidup

Peningkatan Penyakit TB di Indonesia, Berikut Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya!

Nur Jayanti — Kaltim Today 09 November 2024 06:38
Peningkatan Penyakit TB di Indonesia, Berikut Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya!
Tuberkulosis (BBC)

Kaltimtoday.co - Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, paling sering menyerang paru-paru. Hingga kini TB tetap menjadi salah satu masalah kesehatan global yang cukup signifikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TB masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit menular di seluruh dunia.

Penyakit ini yang menjadi masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia.  Di Indonesia sendiri, kasus TB masih menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan, hal ini didasarkan pada Global TB Report 2023. Dalam laporan tersebut Indonesia menempati peringkat kedua di dunia yang memiliki estimasi kasus TB baru sebanyak 1.060.000 kasus dengan kematian mencapai 134.000 per tahun, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Indonesia Darurat TB

Pada 2023 terdapat lebih dari 792.404  kasus TB baru ditemukan, jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya pada 2022 yaitu, lebih dari 724.309 kasus. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemi yang rata-rata penemuannya dibawah 600.000 per tahun.

Dilansir dari menpan.go.id, melalui Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi meminta seluruh lapisan masyarakat mewaspadai peningkatan kasus Tuberkulosis (TB). Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya kesehatan dan obat-obatan pencegahan penyakit menular. Jika anda berada di wilayah Indonesia Timur dan anda mencari lokasi terkait pelayanan kesehatan di daerah Yahukimo, maka, anda dapat mengunjungi peta di https://pafikabyahukimo.org/ untuk melihat lokasi yang relevan.

Selain itu, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Budiono Subambang turut menyampaikan upaya pengendalian tuberkulosis yang telah dikoordinasikan oleh Kemenko PMK. Budiono mengatakan, estimasi kasus baru TB pada tahun 2024 mencapai 1.092.000 kasus dengan target RKP 2024 untuk menurunkan insiden menjadi 297/100.000 penduduk. Dilansir dari Kemenkopmk, sosialisasi dan edukasi tentang bahayang penyakit TBC merupakan suatu hal yang penting. 

Penyebab Tuberkulosis

Penyebab utama TB adalah infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini melalui udara. Meskipun TB dapat menyerang hampir semua bagian tubuh, organ yang paling sering terkena adalah paru-paru. Ketika bakteri masuk ke dalam paru-paru, mereka dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan paru-paru. Beberapa faktor penyebaran TB, sebagai berikut:

  1. Paparan langsung dengan penderita TB aktif.
  2. Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  3. Kondisi hidup yang padat dan tidak sehat.
  4. Merokok dan konsumsi alkohol.
  5. Malnutrisi.

Gejala Tuberkulosis

Gejala TB dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Namun, umumnya gejala-gejala tersebut meliputi:

  1. Batuk berkepanjangan yang berlangsung lebih dari tiga minggu.
  2. Batuk berdarah atau dahak berwarna merah.
  3. Sesak napas.
  4. Nyeri dada.
  5. Demam, terutama pada malam hari.
  6. Berkeringat pada malam hari.
  7. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  8. Kelelahan atau rasa lelah yang berkepanjangan
  9. Gejala TB ekstra-paru (yang menyerang organ selain paru-paru), seperti TBC pada tulang, ginjal, atau sistem saraf pusat, dapat bervariasi dan lebih sulit dikenali.

Pencegahan dan Pengobatan TB

Pencegahan TB dimulai sebenernya dapat di deteksi sejak dini dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Orang yang terinfeksi TB aktif perlu menjalani pengobatan yang intensif untuk mengurangi risiko penularan ke orang lain. Beberapa langkah pencegahan lainnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 

  1. Vaksinasi BCG.
  2. Pengobatan untuk TB laten.
  3. Pengobatan TB aktif selama 6-9 bulan.
  4. Perbaikan ventilasi dan higiene.
  5. Terapkan hidup sehat dengan menghindari merokok dan alkohol

[TOS | ADV]



Berita Lainnya