Opini
Peningkatan Peran Pembiayaan KUR dan UMi terhadap UMKM
Oleh: Djoko Dwikardianur, S.E, M.M
Penyerapan dan tersalurnya dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dianggarkan pemerintah untuk regional Kaltim tahun 2022 sebesar Rp9,89 triliun, sampai dengan Juli tahun 2022 baru terserap Rp2,96 triliun atau sekitar 29,92 persen. Hal ini disampaikan oleh Plh. Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Kaltim, Edwin Asrul dalam acara FGD bertema Peningkatan Peran Pembiayaan KUR dan UMi terhadap UMKM, yang diadakan di aula Kanwil DJPb. Kegiatan ini digelar karena masih rendahnya pelaku UMKM yang memanfaatkan program KUR.
Berdasarkan data dari Disperindagkop Kaltim, pelaku UMKM di Kaltim sebanyak 344.581 dan baru 49.286 yang menjadi debitur KUR, yang berarti hanya 14,30 persen yang memanfaatkan dana program KUR.
Berdasarkan pengamatan Pembina UMKM dari OJK, bahwa salah satu penyebab rendahnya pelaku UMKM memanfaatkan program UMKM adalah belum jelasnya prosedur dan persyaratan yang dirasa menyulitkan dalam pengajuan pembiayaan KUR.
Hal ini senada dengan hasil survey yang dilakukan oleh BPS Provinsi, sehingga timbul keengganan untuk berurusan dengan bank penyalur program KUR dan memilih mengajukan pinjaman ke renternir atau pinjaman online dan sejenisnya yang lebih praktis.
Pembinaan oleh institusi dan instansi seperti OJK, Unmul, dan satuan kerja di berbagai kementerian telah banyak dilakukan kepada pelaku UMKM sebagai perwujudan pemberdayaan UMKM dalam meningkatkan pertumbuhan dan penggerak ekonomi nasional.
Dinas Perindagkop Kaltim selaku instansi yang bersinggungan langsung dengan UMKM telah melaksanakan pendampingan dan pembinaan kepada pelaku UMKM dalam berbagai aspek dalam suatu pusat layanan, termasuk pelayanan pada aspek pembiayaan dan permodalan.
Berdasarkan data SIKP (Sistem Informasi Kredit Program), sampai Juli 2022 lembaga penyalur terbesar adalah Bank BRI dengan nilai 1.910.62 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 39.776. Disusul Bank Mandiri dengan total penyaluran sebesar Rp473,12 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 5.360. Sedangkan berdasarkan wilayah, Samarinda sebagai penyalur terbanyak yaitu sebesar 624,99 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 10.648 dan Kukar sebesar 614,24 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 11.645.
Banyaknya jumlah UMKM dengan berbagai kelompok dan karakteristik, mungkin diperlukan upaya-upaya lain agar anggaran yang disediakan pemerintah dapat tersalur secara optimal kepada pelaku UMKM.
Salah satu upayanya adalah dengan adanya pihak-pihak yang bersedia menjadi mediator atau penghubung antara penyalur dan Pembina UMKM dengan pelaku UMKM itu sendiri, agar gap atau kesenjangan informasi dapat terjembatani. Pihak mediator ini dapat saja dari perorangan atau kelompok yang dekat dengan komunitas UMKM. Pihak mediator ini bagi pihak penyalur dapat sebagai sumber informasi tentang calon debitur potensial yang dapat segera di proses pengajuan KURnya.
Sementara bagi UMKM, mediator ini sebagai tempat mencari kejelasan informasi tentang KUR yang mudah ditemui dan familiar bagi mereka.. Kolaborasi antara lembaga penyalur, pembina UKM dan mediator sangat diperlukan untuk peningkatan UMKM baik dari peningkatan jumlah maupun status UMKM sebagai penggerak perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- BRI Dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Tingkatkan Jaringan Pemasaran melalui Program Pemberdayaan UMKM
- Masuki Era Digital, UMKM PPU Didorong Beradaptasi dengan Pasar Online
- Dorong Digitalisasi, Pemda PPU Gelar Pelatihan Algoritma dan Platform untuk UMKM
- Pemkab PPU Dorong UMKM Masuk ke Pasar E-Commerce untuk Tingkatkan Pendapatan
- DPRD Berau Imbau Perhatikan Setifikasi Halal dan BPOM Produk UMKM