Daerah
Permudah Orangtua dan Calon Peserta Didik, Disdikbud Bontang Pusatkan SPMB Murid Difabel di Gedung Autis Center

Kaltimtoday.co, Bontang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdukbud) Bontang, berencana membuka Sistem Pemerimaan Murid Baru (SPMB) akhir Mei 2025. Namun khusus untuk calon murid difabel, SPMB bakal dipusatkan di Gedung Autis Center, Jalan Tennis, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara.
Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin menjelaskan, pemusatan ini dilakukan guna mempermudah orangtua dan calon peserta didik difabel. Di tahun-tahun sebelumnya, kata Saparuddin, masih ada orangtua mendaftarkan anaknya ke sekolah yang jauh dari rumah. Padahal, konsep pendidikan mestinya mendekatkan dan mempermudah akses masyarakat dengan sekolah. Pun jangan sampai, dengan mendaftar ke sekolah yang lokasinya jauh, justru menambah beban orangtua, misal untuk biaya transportasi.
"Jangan sampai orangtuanya tinggal di Lok Tuan, anaknya didaftarkan ke SMPN 1, kan, jauh itu. Apalagi kalau dia masuk gakin. Tentu akan memberatkan karena pasti ada tambahan biaya transportasi," beber Saparuddin ketika ditemui di Gedung Autis Center, belum lama ini.
Nantinya, usai mendaftar di Gedung Autis Center, selanjutnya Disdikbud Bontang akan memilihkan sekolah untuk peserta didik difabel tersebut. Pemilihan ini berdasar pada kedekatan domisil dan sekolah. Saparuddin menegaskan, orangtua tak perlu khawatir bila anaknya masuk ke sekolah yang dipilihkan Disdikbud. Sebab, seluruh sekolah di Bontang sudah bisa menerima siswa difabel. Perwakilan guru seluruh SD-SMP di Bontang juga pernah mendapat pelatihan khusus pendampingan siswa difabel di sekolah reguler.
"Jadi orangtua jangan segan mendaftarkan anaknya. Jangan juga diam-diam kalau anaknya berkebutuhan khusus, terbuka saja. Justru ketika tahu anaknya berkebutuhan khusus, sekolah juga akan menyiapkan khusus," tegasnya.
Namun Saparuddin menegaskan, kendati ada kuota khusus murid difabel di sekolah di Bontang, mulai SD-SMP, namun tentu ada asesmen yang dilakukan terhadap mereka. Ini tak terlepas dari fakta bahwa anak-anak difabel tersrbut akan masuk ke sekolah reguler. Asesmen ini dilakukan untuk memastikan, apakah calon peserta didik difabel tersebut nantinya masih bisa mengikuti pembelajaran di sekolah kendati mendapat pendampingan khusus dari gurunya.
"Tetap ada asesmen yang akan kami lakukan. Karena kan tingkat kebutuhan khusus anak-anak ini, kan, berbeda. Ada tingkatannya," ungkapnya.
Sebagai informasi, untuk SPMB 2025 sekolah dasar (SD), pemerintah menetapkan kuota masuk jalur domisili ialah 70 persen. Jalur afirmasi 15 persen, jalur mutasi maksimal 5 persen, dan ada kuota khusus jalur guru/tenaga pengajar (GTK) dan inklusi masing-masing 5 persen. Dari 30 SD negeri di Bontang, total daya tampung tersedia ialah untuk 2.044 siswa.
Kemudian SPMB untuk SMP, kuota untuk jalur domisili sebesar 40 persen dari daya tampung sekolah. Jalur afirmasi, atau jalur diperuntukkan bagi murid difabel atau murid yang berasal dari keluarga kurang mampu sebanyak 20 persen, ini masing-masing terbagi untuk gakin 10 persen, pesisir 5 persen, dan inklusi 5 persen.
Lalu jalur prestasi atau berdasarkan nilai akademik atau non-akademik, kuota yang disiapkan sebesar 30 persen. Ini masing-masing terbagi untuk akademik nilai 20 persen dan lomba/prestasi non-akademik sebesar 10 persen.
Terakhir, jalur mutasi atau jalur yang diperuntukkan bagi siswa yang orangtuanya pindah tugas, termasuk kuota bagi anak para guru yang mengajar di sekolah tertentu, masing-masing diberi kuota 5 persen. Dari 9 SMP negeri di Bontang, total daya tampung dalam SPMB 2025/2026 sebanyak 1.536 siswa.
[RWT]
Related Posts
- Warga Binaan Meninggal, Petugas Lapas Bontang Diperiksa
- Diduga Korban Penganiayaan, Warga Binaan Lapas Bontang Meninggal dengan Penuh Luka Memar
- Pemkot Target Rute Penyeberangan Bontang-Mamuju Dibuka Tahun 2025
- Perkuat Solidaritas dan Silaturahmi, DPD Gelora Bontang Gelar Buka Bersama
- Gelar Sosper di Bontang, Shemmy Dorong Pembangunan Keluarga Tangguh di Kaltim