Kaltim

Perubahan Iklim dan Kegiatan Ekonomi Masyarakat jadi Faktor Kawasan Mangrove Mulai Tergerus

Kaltim Today
23 Januari 2023 19:18
Perubahan Iklim dan Kegiatan Ekonomi Masyarakat jadi Faktor Kawasan Mangrove Mulai Tergerus
Direktur YML, Achmad Nuriyawan. (Paling kiri). (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Direktur Yayasan Mangrove Lestari (YML), Achmad Nuriyawan menyebutkan ada dua faktor yang membuat eksistensi mangrove mulai tergerus. Salah satunya sudah pasti karena faktor alam.

"Kami tidak bisa memungkiri perubahan iklim itu bagaimana dampaknya. Kedua, kegiatan ekonomi masyarakat. Ini lebih banyak terjadi di Delta Mahakam-nya," ungkap Achmad Nuriyawan, Sabtu (21/1/2023) di Muara Budak, Kukar.

Berdasarkan data dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah IV Samarinda, pada 2015 kurang lebih 54 persen dari ekosistem mangrove berubah menjadi areal pertambangan. Otomatis, kapasitas daya dukung kawasan mangrove akan menurun. Walau masih ada sebagian.

"Itu akhirnya dirasakan dampaknya terhadap masyarakat. Misalnya, hasil budidayanya menurun juga. Hasil tangkapan nelayan juga menurun," sambungnya.

Menurut Achmad Nuriyawan, ada hal yang tak disadari oleh masyarakat bahwa ekosistem mangrove mampu memberikan fungsi jasa ekologi bagi keberlanjutan mata pencaharian masyarakat di kawasan pesisir.

"Ekosistem mangrove memainkan peran penting dalam sistem mata rantai makanan di pesisir," bebernya.

Saat ini, YML dan Planète Urgance (PU) Indonesia tak hanya melakukan kegiatan penanaman mangrove saja. Itu masih di hulu. Sehingga pihaknya ingin memastikan bagaimana antar kegiatan di hulu bisa berkontribusi terhadap kegiatan hilir.

"Hilirnya itu mata pencaharian masyarakat. Makanya kami membangun demplot, mendampingi kelompok ibu-ibu yang memproses bahan baku dari sekitar perairan Delta Mahakam," lanjutnya.

Menanam mangrove di daerah pesisir harus memerhatikan musim angin. Selama ini dikenal 3 musim. Yakni musim utara, pancaroba, dan selatan. Idealnya, penanaman lebih bagus dilakukan saat musim selatan.

"Sebab untuk daerah pesisir Muara Badak dan sebagian Kecamatan Anggana, Kukar, saat musim selatan lebih aman dibanding musim utara," tutupnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya