Internasional
Prediksi Pakar Politik: Kamala Harris Lebih Empati Terhadap Palestina Jika Terpilih Jadi Presiden AS
Kaltimtoday.co - Wapres AS, Kamala Harris, siap mencalonkan diri di Pilpres AS 2024 usai Joe Biden mundur dari pencalonannya. Naiknya Kamala Harris juga didukung penuh oleh Biden. Harris, yang berusia 59 tahun, baru saja menerima mandat sebagai calon presiden setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari Pemilihan Presiden AS pada Minggu (21/7/2024).
Dilansir AA, pakar politik memprediksi bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat tersebut akan lebih banyak berempati terhadap penderitaan rakyat Palestina jika ia terpilih menjadi Presiden AS.
Aaron David Miller, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, menyatakan bahwa Harris kemungkinan akan melakukan perubahan sikap terhadap Israel.
"Ia (Harris) jelas akan jauh lebih simpatik dalam hal isu kenegaraan Palestina dan bahkan hak-hak Palestina," ungkap Miller dikutip AA.
Selama serangan Israel ke Jalur Gaza, Biden sering berkomunikasi dengan Netanyahu. Namun, kelompok pemilih Arab-Amerika, pemuda, dan kaum progresif yang tidak setuju dengan sikap Biden terhadap Israel mungkin akan lebih mendukung Harris sebagai calon presiden. Harris tidak dianggap bertanggung jawab atas kebijakan Biden terhadap Israel, yang diharapkan dapat meningkatkan perolehan suaranya.
Harris Lanjutkan Kebijakan Luar Negeri Biden
Harris diperkirakan akan melanjutkan kebijakan luar negeri Biden jika terpilih sebagai Presiden AS. Namun, ia juga diprediksi tetap memberikan dukungan kepada Israel seperti presiden AS lainnya, meski kecil kemungkinan ia akan mengubah pendekatan tersebut secara dramatis.
"Ketika berbicara tentang Israel, Harris memiliki pandangan yang sangat moderat," kata Miller.
Perhatian Harris Terhadap Krisis Kemanusiaan di Gaza
Sebelumnya, Harris pernah menyampaikan kepada rekan-rekannya di pemerintahan bahwa ia ingin Gedung Putih menunjukkan lebih banyak kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Hal ini ia utarakan pada Desember 2023, setelah wilayah tersebut dibombardir Israel sejak Oktober 2023. Menurut sumber yang dekat dengan Harris, ia yakin AS harus bersikap lebih keras terhadap Netanyahu dan sudah menyerukan perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.
Sekretaris pers Harris, Kristen Allen, menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pendapat antara Biden dan Harris mengenai peperangan di Gaza. Keduanya sudah bersepakat bahwa Israel memiliki hak dan tanggung jawab untuk membela diri setelah diserang Hamas. Mereka juga setuju bahwa bantuan kemanusiaan harus diizinkan memasuki Gaza, rakyat yang tidak bersalah harus mendapat perlindungan, dan AS berkomitmen pada solusi dua negara.
Kamala Harris diprediksi akan menunjukkan lebih banyak empati terhadap Palestina dan mungkin melakukan beberapa perubahan dalam kebijakan AS terhadap Israel jika terpilih sebagai Presiden AS. Namun, ia tetap diharapkan untuk melanjutkan sebagian besar kebijakan luar negeri yang telah diterapkan oleh pemerintahan Biden.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Setahun Serangan Israel ke Gaza, 42.000 Warga Palestina Tewas
- Kemenlu Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Palestina karena Situasi Keamanan
- Sekjen PBB Antonio Guterres Dilarang Masuk Israel, Disebut Persona Non-Grata
- Profil Singkat Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh yang Terbunuh di Iran
- Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran Berpotensi Picu Perang Masif