Advertorial

Produksi Masih Terbatas, Kopi Unggulan Desa Perangat Baru Diminati Perhotelan hingga Pantai Pandawa Bali

Supri Yadha — Kaltim Today 14 April 2023 11:38
Produksi Masih Terbatas, Kopi Unggulan Desa Perangat Baru Diminati Perhotelan hingga Pantai Pandawa Bali
Kebun kopi Liberika di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kopi luwak khas Desa PErangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai banyak peminatnya.

Kopi yang mulai dikembangkan sejak tahun 2020 lalu ini telah diminati hingga ke Bali, tepatnya Pantai Pandawa, Desa Kutuk. Bahkan hotel di Kaltim sudah ada yang tertarik menggunakan produk kopi tersebut. 

Kepala Desa Perangat Baru, Fitriati mengungkapkan, sebanyak 50 kelompok tengah fokus mengembangkan tanaman kopi. Dirinya telah mencanangkan pengembangan tanaman kopi seluas 60 hektare (Ha), namun baru berjalan sekitar 25 hektar. 

Hanya saja, kendala yang dihadapi sementara ini ialah produksinya masih terbatas.

"Pasarnya sebenarnya sudah siap, Pantai Pandawa Bali Desa Kutuh. Kepala Desanya siap ambil hasil kopi luwaknya. Tapi masih terbatas karena baru dua hektare yang maksimal untuk produksinya," kata Fitriati, Jumat (14/4/2023).

Kemudian Hotel Mercure juga siap untuk menggunakan kopi unggulan Desa Perangat untuk dipasarkan di hotelnya. Bahkan mereka telah menawarkan kesempatan kerja sama, namun belum berani mengambil lantaran produksinya masih terbatas.

"Jadi pasarnya masih skala lokal saja sekarang. Malah banyak peminatnya daripada kopinya," sambung Kades perempuan ini.

Dia menyebutkan, musim buah kopi berkesinambungan. Tapi menunggu kulit buah kopi menjadi merah secara merata hanya dua kali dalam satu tahun. Satu pohon bisa menghasilkan 1 kilogram per harinya.

Kopi yang ditanam merupakan varietas liberika. Variasinya tak hanya kopi luwak tetapi sudah merambah ke full wash, natural dan red honey. Masing-masing dibanderol dengan harga Rp 750 ribu per kilogramnya. Kopi ini bahkan aman dikonsumsi bagi penderita asam lambung. 

"Dengan proses permentasi kafeinnya jadi sekitar 0,2, penderita lambung masih bisa mengonsumsi kopi. Tanpa sarapan sudah bisa meminum kopi," tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya