Bontang

Program Inovatif BPBD Ini Dapat Apresiasi dari Komisi III DPRD Bontang

Kaltim Today
23 Oktober 2019 22:07
Program Inovatif BPBD Ini Dapat Apresiasi dari Komisi III DPRD Bontang
Ketua BPBD Ahmad Yani saat menyampaikan program inovatif kepada Komisi III DPRD Bontang

Kaltimtoday.co, Bontang - Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, inovasi terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang. Hal ini dilakukan agar masyarakat terhindar dari bencana yang tak diinginkan.

Inovasi tersebut disampaikan BPDB Bontang, saat rapat bersama Komisi III DPRD Bontang, Rabu (23/10/2019).

Kepala BPDB Bontang Ahmad Yani menuturkan, BPDB memiliki peta khusus untuk melihat potensi bencana yang ada di setiap kelurahan. Hal ini dapat mengantisipasi terjadinya bencana di daerah tersebut.

“Pada peta tersebut, bisa dilihat setidaknya tiga potensi bencana, yaitu potensi kebakaran pemukiman, tanah longsor, dan potensi banjir tadah,” ujarnya.

Dijelaskan Yani, potensi bencana yang ada di setiap kelurahan telah terdata, bahkan pada layar monitor yang ditampilkan, lengkap dengan RT yang memiliki potensi.

“Hingga saat ini, kami terus sosialisasikan peta tersebut ke masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Yani juga memaparkan program inovatif lainnya. Di antaranya, bagaimana eksekusi becana saat BPBD bekerjasama dengan OPD, dan juga inovasi bangunan “Stasiun Public Service Centre dan Bak Penampungan Air” untuk mengantisipasi apabila ada kebakaran di setiap kelurahan.

“Sekiranya seluruh OPD terkait turut serta dalam penanggulangan bencana, maka hasilnya akan lebih maksimal,” tuturnya, sembari menjelaskan pola kerjasama OPD di layar monitor.

Ketua BPBD Ahmad Yani saat menyampaikan program inovatif kepada Komisi III DPRD Bontang
Ketua BPBD Ahmad Yani saat menyampaikan program inovatif kepada Komisi III DPRD Bontang

Pola tersebut dijelaskan, OPD terkait memiliki tugas masing-masing. Misalnya, Dinas Lingkungan Hidup mengambil posisi kebersihan lingkungan, Dinas PUPR bagian kontruksi, Dinas PERKIM bagian pengawasan GSS, DPM-PTSP bagian Perizinan dan pengawasan, SAtpol PP bagian penegakan PErda/Per-UU, BAPELITBANG bagian perencanaan dan keuangan, Kecamatan-Kelurahan P3, serta BPDB fokus bagian Evakuasi.

Sementara itu, bangunan “Stasiun Public Service Centre dan Bak Penampungan Air” merupakan program inovatif lainnya, dimana program ini bisa bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

Pada bangunan yang dirancang akan memiliki bak air di bawah bangunan sebanyak 80 tanki (mobil pemadam) tersebut, dapat memudahkan Damkar dalam menjalankan tugasnya.

“Perusahaan pabrik di Bontang akan ikut bekerjasama dengan program ini, asal ada lahan yang disediakan di setiap kelurahan,” kata Yani.

Masyarakat sekitar, lanjut dia, dapat ikut berpartisipasi jika bangunan tersebut dapat terealisasi. Jika diperlukan untuk tempat karaoke, maka akan disediakan.

Pemaparan yang disampaikan kepala BPBD tersebut pun dapat apresiasi dari Komisi III DPRD Bontang.

“Kami mengapresiasi setiap program yang disampaikan. Terlebih program bangunan dengan bak air tersebut. Jadi jika ada kejadian, semoga tidak kejadian ya, Damkar tidak perlu jauh-jauh lagi untuk mengambil air,” ujar Amir Tosina, Ketua Komisi III DPRD Bontang.

Senada dengan Amir, Anggota Komisi III Faisal mengatakan, akan mendukung dan memperjuangkan program tersebut.

“Khususnya Loktuan, itu sangat membantu,” pungkasnya.

[BID | RWT | ADV]


Related Posts


Berita Lainnya