Opini
Ramadan Terbaik
Oleh : Farhan Namapaji
Sebagai seorang mukmin, yang beriman kepada Allah dan Rasul Muhammad Saw, pasti kita bahagia sekali dipertemukan lagi dengan bulan suci Ramadan tahun 1441 H. Kita berharap agar Ramadan tahun ini merupakan Ramadan terbaik dari Ramadan sebelumnya. Pasalnya tidak ada jaminan apakah kita masih diberi kesempatan lagi untuk memasuki Ramadan tahun depan bahkan juga tidak ada jaminan kita dapat menyelesaikan amaliyah Ramadan sebulan penuh. Semuanya misteri, tidak ada satupun di antara kita yang dapat memprediksi usia atau batas akhir umur seseorang bukan? Makanya kita harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amaliyah Ramadan dalam mencapai derajat takwa. Bagi kita, Ramadan tidak hanya sebatas rutinitas semata namun merupakan sarana yang bermakna dalam menempa diri menjadi pribadi muslim sejati.
Walaupun kita semua sadar bahwa Ramadan kali ini sedikit berbeda dengan Ramadan sebelumnya, di tengah wabah Corona yang sedang menimpa negeri dan seluruh dunia kita hari ini, membuat penyambutan dan rutinitas ibadah Ramadan tak semeriah biasanya. Namun itu semua tak boleh kita jadikan alasan untuk menjadikan Ramadaan tahun ini biasa saja. Barangkali dengan keadaan yang tak biasa in, Ramadan tahun ini ditakdirkan untuk menjadi Ramadan terbaik kita. Sebab esensi utamanya adalah bukan sekedar meriah tapi mampu membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadan berlalu.
Dalam menjadikan Ramadan terbaik dalam hidup ini, kita harus mampu memaknai Ramadan sebagaimana Rasulullah dan sahabat memaknainya. Di sinilah kepahaman dan ilmu yang luas berkaitan dengan Ramadan dan amalan yang di dalamnya harus dimiliki. Karena memang orang yang beramal dengan ilmu dan kepahaman yang benar akan meraih kualitas ibadah yang maksimal. Sebaliknya, orang yang beramal hanya sebatas ikut-ikutan atau tanpa ilmu maka yang akan diperolehnya sebanding dengan apa yang diusahakannya dan kualitas amalnya.
Kita semua tentu sepakat agar Ramadan dapat memberi manfaat dan hikmah yang besar dalam hidup ini. Kita harus mampu memahami nilai-nilai Ramadan bagi seorang muslim. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Ramadan adalah:
Pertama, Ramadhan sebagai ‘Syahrul Syiam’. Atau bulan puasa. Dalam bulan ini kita diwajibkan berpuasa untuk meraih derajat takwa sebagaimana termaktub dalam surah Al Baqarah: 183, yang artinya : "wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Rasulullah juga mengemukakan ibadah puasa juga bisa mengampuni dosa-dosa kita yang telah berlalu. Makanya kita akan memaknai ibadah puasa berbeda dengan kebanyakan orang awam. Kita berpuasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan haus, akan tetapi berusaha menahan dari segala hal yang akan membatalkan atau mengurangi pahala ibadah puasa.
Kedua, Ramadan sebagai ‘Syahrul Tarbiyah’. Atau bulan pendidikan. Ramadan juga disebut dengan bulan tarbiyah atau pendidikan karena dalam bulan ini kita dibina dan dididik langsung oleh Allah dengan pendidikan Ilahiyah. Ibadah puasa yang dijalani pada siang hari memiliki nilai pendidikan yang luar biasa bagi seorang hamba. Dengan ibadah puasa seseorang dididik untuk disiplin, jujur, bertanggung jawab dan akhlakul karimah lainnya yang penuh pesona. Selama bulan Ramadan, kesempatan untuk belajar juga semakin besar dengan diadakannya pengajian sebelum melaksanakan shalat tarawih di samping juga mendalami Islam melalui membaca dan mengikuti tayangan Islami.
Ketiga, Ramadan sebagai ‘Syahrul Jihad’. Atau bulan perjuangan. Dalam bulan Ramadan kita dituntut berjihad dan berjuang untuk mengendalikan diri dan nafsu kita. Kita harus berusaha maksimal melaksanakan amal kebaikan dan menjauhi kemaksiatan. Hal yang mubah harus kita sikapi dengan benar apalagi yang haram. Untuk itu kita dianjurkan lebih banyak merenung daripada bermenung, lebih sering tilawah ketimbang berbicara, mengisi hari dengan banyak ibadah daripada bercanda atau berada di depan layar kaca. Selama Ramadan produktivitas dan kreativitas kita bukannya hilang atau berkurang akan tetapi justru semakin meningkat karena spirit Ramadan .
Sejarah mencatat bahwa Rasul dan sahabat berperang menghadapi kafir Quraisy pertama dalam sejarah islam juga dalam bulan Ramadan dan dapat meraih kemenangan. Perang itu yang kemudian kita kenal dengan perang Badar.
Keempat, Ramadan sebagai ‘Syahrul Ukhuwah’. Atau bulan persaudaraan. Ramadan juga mendidik hamba untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam. Dalam bulan ini kita ditantang untuk membuktikan keimanan dengan merealisasikan persaudaraan dalam kehidupan nyata. Membukakan orang yang berpuasa, membayarkan zakat maal dan fitrah, menyantuni fakir miskin dan anak yatim, shalat berjamaah serta mendoakan saudara kita yang seiman merupakan nilai ukhuwah yang dapat kita lakukan dalam bulan suci ramadhan sebagai wujud keimanan yang indah.
Terakhir, seharusnya kita tak perlu resah jika sekitar Ramadan kali ini tidak ada buka bersama di masjid, belanja lebaran, atau bahkan mudik alias pulang kampung. Bahkan Shalat Tarawih jama'ah di masjid, i'tikaf 10 hari terakhir di masjid, dan Shalat Id pun mungkin tak bisa kita laksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, karena wabah Corona. Sebab jika hati kita betul-betul berniat dan ikhlas menjalani semuanya maka Allah SWT akan mencatat semua itu dengan pahala yang setimpal. Dengan Ramadan #dirumahaja kali ini kita punya kesempatan yang lebih besar untuk fokus memperbanyak ibadah kita kepada Allah SWT, seperti membaca Alqur'an, membaca buku, berbakti kepada orang tua, dan lain-lain.
Jangan terlalu cepat kita mengutuk suatu keadaan tak biasa, sebab bisa jadi yang biasa itu lah tak ideal. Tak ada alasan, tahun ini kita punya kesempatan besar untuk menjadikan Ramadan kali ini menjadi Ramadan terbaik.
Guru saya, Ustad Akmal Sjafril mengatakan:
"Ramadan kali ini tidak seperti biasanya, tapi mungkin itu karena ia ditakdirkan menjadi luar biasa".(*)
*) Opini penulis ini adalah tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Related Posts
- Muhammadiyah Kaltim Gelar Salat Idulfitri Rabu 10 April 2024 di 70 Lokasi, Berikut Daftarnya
- Bolehkah Penderita Hipertensi Puasa di Bulan Ramadhan? Berikut Manfaat dan Tips Mengatur Pola Makan bagi Penderitanya
- Pererat Silaturahmi, PT Indexim Coalindo Safari Ramadhan ke Desa-Desa Lingkar Tambang
- Bolehkah Penderita Penyakit Jantung Puasa di Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasan dan 5 Tips Puasa untuk Penderitanya
- Perangi Narkoba, Kenakalan Remaja, dan Kebakaran, Polresta Balikpapan Siaga di Bulan Ramadan