Kaltim

RSUD AWS Punya Instalasi Radioterapi Sejak 2014, Selama 2022 Sudah Tangani 700 Pasien 

Kaltim Today
16 Mei 2023 19:58
RSUD AWS Punya Instalasi Radioterapi Sejak 2014, Selama 2022 Sudah Tangani 700 Pasien 
dr Samuel Kelvin Ruslim, SpOnk. Rad(K) (baju biru) saat menunjukkan ruang Linear accelerator (linac) dalam tahapan radioterapi. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) memiliki instalasi radioterapi sejak 2014. Radioterapi adalah prosedur yang menggunakan sinar pengion untuk mengobati pasien kanker. Sepanjang 2022, instalasi tersebut sudah melayani 700 pasien.

Dijelaskan Kepala Instalasi Radioterapi RSUD AWS, dr Samuel Kelvin Ruslim, SpOnk. Rad(K) tujuan dari tindakan radioterapi untuk membunuh dan menghentikan penyebaran sel-sel kanker. Serta mencegah kambuhnya penyakit kanker. 

"Layanan radioterapi saat ini sudah melayani kasus-kasus kanker. Terutama di kepala dan leher. Daftar antrean di kami biasanya mencapai 3 bulan," ungkap Samuel, Selasa (16/5/2023). 

Sejauh ini, pasien yang menggunakan layanan radioterapi juga tidak terbatas di Kaltim. Namun sampai ke Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa. Layanan ini juga terbuka untuk pasien yang menggunakan jaminan BPJS Kesehatan. 

"Saat pasien pertama kali datang ke kami, itu ada berbagai proses dan tahapan yang harus dilewati. 1 pasien itu tidak cukup sekali radiasinya. Misalnya bisa sampai 35-38 kali. Itu rata-rata ya," lanjut Samuel. 

Saat ini, antrean untuk layanan radioterapi biasanya memakan waktu sampai 3 bulan jika ramai. Jika tidak ramai, sekitar 1-2 bulan.

Antrean yang lama itu bukan tanpa alasan, tapi ada kaitannya dengan SDM dan alat yang terbatas. Saat ini, RSUD AWS hanya punya 1 alat. 

"Tiap staf kami itu punya keterbatasan. Dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) itu ada membatasi staf dan jam kerja serta jumlah pasien maksimalnya berapa. Kalau tidak seperti itu, dikhawatirkan Bapeten akan terjadi risiko kanker ke tenaga medis," sambungnya. 

Ada beberapa jenis radioterapi. Pertama radiasi eksternal atau sinar luar yakni bentuk pengobatan radiasi dengan sumber radiasi mempunyai jarak dengan target yang dituju atau berada di luar tubuh. 

Sumber yang dipakai adalah sinar X atau photon yang merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh pesawat liner akselerator (LINAC).

Kemudian ada bakhiterapi. Merupakan bentuk pengobatan radiasi dengan mendekatkan sumber radiasi ke sasaran yang di tuju. Sumber radiasi yang umum digunakan antara lain Iridium-192 yang dikemas dalam bentuk jarum atau kawat dan dapat diletakkan dalam rongga tubuh (intracavitary).

"Mayoritas semua stadium kanker bisa dikerjakan di instalasi radioterapi. Pasien paling muda yang pernah kami tangani itu usia 2 tahun dan paling tua ada 80 tahun," tambahnya. 

Ditambahkan Samuel, efek samping dari radioterapi hanya di daerah yang dilakukan radiasi. Namun secara umum, efek sampingnya ada di kulit. 

"Biasanya kulit pasien akan kehitaman seperti gosong. Lalu kalau pasien diradiasi di daerah kepala dan leher, efek sampingnya seperti sariawan, sakit menelan, dan mulutnya kering. Kalau di daerah perut, nafsu makannya menurun. Itu wajar," tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya