Samarinda
Sampah Berasal dari Manusia, Nadia Puji Madina Ingatkan Berbenah
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sampah yang masih menjadi pokok permasalahan di Samarinda, menjadi tolak ukur Nadia Puji Madina yang akrab disapa Zulfa, bahwa masyarakat di Samarinda masih belum memiliki iman yang kuat.
Meskipun Dinas Lingkungan Hidup Samarinda telah sering melakukan sosialisasi dengan melibatkan Majelis Ulama Indonesia pada setiap kesempatan, namun menurut Zulfa, kesadaran atas kepedulian lingkungan memang harus dari diri sendiri.
"Pemerintah sudah gencar mengupayakan, dari informasi, teguran sampai ke pembinaan. Begitu juga sikap pemerintah yang melibatkan MUI Samarinda di setiap kesempatan, gunanya untuk membekali masyarakat terhadap iman. Tapi mau bagaimana lagi, semua tergantung manusianya," papar Zulfa.
Dijelaskan oleh Zulfa, alasan dirinya ikut serta menjadi bagian dari peserta Duta Peduli Sampah Samarinda 2019 karena ingin melatih diri untuk lebih sadar terhadap lingkungan.
"Jujur lebih aware terhadap dampak sampah sih, kebanyakan makhluk Allah yang tidak bersalah kena imbasnya karena tangan-tangan jahil manusia. Contoh hewan laut yang mati karena d iperutnya ditemukan banyak sampah plastik, penyu yang terjerat sampah plastik dan masih banyak lagi," terangnya.
Zulfa tidak bisa memotivasi masyarakat di sekitarnya tentang pentingnya kesadaran dalam lingkungan.
"Coba bayangkan anak cucu kita nanti hidupnya sengsara karena tidak adanya air bersih akibat kita yg membuang sampah sembarangan karena sampah yang kita buang pasti akan ke dataran rendah dan ujungnya ke sungai. Sedangkan PDAM mengambil air dari Sungai Mahakam. Lalu mungkin juga anak cucu kita tidak bisa melihat hewan hewan yang saat ini kita lihat karena perlahan-lahan hewan tersebut musnah akibat tangan kita. Mulai dari sekarang, ayo berbenah," jelasnya.
Selain itu, Zulfa menitipkan harapannya kepada pemerintah, agar DPS dapat menjadi perhatian. Kerena menurutnya, dari DPS pemerintah akan terbantukan.
"Semoga DPS benar-benar bisa membantu pemerintah dalam menangani sampah yang sudah menjadi masalah utama di Samarinda. Jika memungkinkan, diharapkan ke depannya ada perwakilan di tiap lapisan masyarakat untuk bekerjasama dengan pemerintah dan DPS, agar Samarinda yang tercinta ini bisa menjadi kota yang ramah lingkungan, nyaman, asri, bahkan menjadi kota panutan untuk kota-kota lain," katanya.
[NYN | RWT | ADV]