Kaltim
Sarana Prasarana hingga Tenaga Pendidik Sekolah Luar Biasa di Kaltim Bakal Ditingkatkan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Peningkatan kompetensi bagi guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) juga jadi salah satu perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Biasanya, guru-guru yang mempunyai latar belakang pendidikan khusus yang jadi pengajar.
Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan menyebutkan tugas dari para guru SLB tentu untuk mengajari anak-anak yang berkebutuhan khusus. Otomatis, cari mengajarnya pasti tak sama dengan guru-guru di sekolah umum.
Di Kaltim, SLB negeri dan swasta berjumlah 34. Khusus SLB negeri jumlahnya ada 11 yang tersebar di semua kabupaten dan kota. Terkecuali untuk Samarinda ada 2 SLB negeri yang beroperasi. Ditambahkan oleh Kabid Pembinaan Ketenagaan, Muhammad Jasniansyah bahwa tahun ini guru pendamping pengajar disabilitas jadi prioritas untuk mendapat pelatihan.
"Namun di Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus (PPK) juga ada melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang terkait dengan SLB," tambah Jasni.
Ke depan, perhatian untuk SLB juga akan semakin masif karena sebagai ujung tombak bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Bahkan Jasni mengakui bahwa perlu adanya tambahan-tambahan guru yang berlatar belakang Pendidikan Khusus. Sehingga, tantangan untuk mengelola SLB memang lebih variatif.
Dilanjutkan Kurniawan, bicara soal sarana dan prasarana SLB juga beberapa kali diadakan perbaikan-perbaikan. Dalam hal ini, sarana dan prasarana jadi komponen penting ketika suatu sekolah berdiri. Sebab akan memengaruhi kegiatan belajar-mengajar (KBM) antara guru dan siswa.
"Untuk sarana prasarana di SLB negeri itu tiap tahun sudah kami anggarkan. Untuk perbaikan atau penambahan sarana prasarananya. Sehingga siswa bisa belajar dengan baik," beber Kurniawan.
Kurniawan mengungkapkan, pihaknya pasti akan menerima usulan-usulan terlebih dahulu dari masing-masing SLB terkait apa yang mereka butuhkan dan minta. Dari situ, Disdikbud Kaltim akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Contoh usulan itu ada banyak. Biasanya, seperti bangunan atau ruangan yang rusak, meja bangku yang rusak, sekaligus alat peraga," lanjutnya.
Ditanya apakah ada rencana penambahan SLB, pihaknya masih akan melihat pemetaan yang ada. Pemetaan yang dimaksud tentu berkaitan dengan kebutuhan masing-masing anak yang masuk ke SLB. Apalagi, untuk mendirikan unit sekolah baru juga terdiri dari berbagai tahapan. Misalnya, ada tenaga kependidikan, guru, serta tenaga Tata Usaha (TU).
"Tapi untuk saat ini, kami akan maksimalkan (SLB yang sudah ada). Jadi yang kami tingkatkan nanti lebih ke sarana prasarana dan pendidiknya. Sebab banyak juga guru yang purna tugas," tandasnya.
[YMD | TOS | ADV DISDIKBUD KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Bank Indonesia Kaltim Siapkan Rp 2,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru 2025
- KPPU Kanwil V Perketat Pengawasan Usaha di Kalimantan, Sanksi Tegas Rp 10 Miliar untuk Pelanggar
- KPK Periksa Dirjen Bea Cukai Askolani Terkait Kasus TPPU Rita Widyasari
- Awang Faroek Ishak Wafat, KPK Terbitkan SP3 Kasus Korupsi IUP Kaltim
- Optimalkan Reklamasi Lahan Tambang, Kaltim Target Swasembada Pangan Tahun 2026