Samarinda

Seleksi Calon Bermasalah, "Saksi" Minta Presiden Terlibat Proses Penjaringan Ketua KPK

Kaltim Today
29 Agustus 2019 18:20
Seleksi Calon Bermasalah, "Saksi" Minta Presiden Terlibat Proses Penjaringan Ketua KPK
Tribunnews.com

Kaltimtoday.co, Samarinda - Saat ini tengah berlangsung tahapan proses wawancara dan uji publik terhadap para calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun proses seleksi ini sangat disayangkan. Pasalnya di antara 20 orang yang lolos ke tahap tersebut, diketahui beberapa calon bermasalah dengan rekam jejaknya.

Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK dikabarkan cenderung abai terhadap rekam jejak para calon yang seharusnya dijadikan pertimbangan pokok sejak awal tahapan seleksi.

Mulai dari mereka yang pernah dilaporkan atas dugaan pelanggaran etika. Para calon yang diduga pernah melakukan tindakan intimidasi terhadap pegawai KPK, hingga mereka yang tidak patuh terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Menanggapi persoalan tersebut, Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI), Fakultas Hukum Universitas Mulawarman menyatakan bahwa panitia seleksi, harus melibatkan presiden Jokowi dalam tahapan ini.

"Panitia seleksi calon pimpinan KPK harus menunjukkan peta dan informasi seobjektif mungkin terhadap 20 capim KPK kepada Presiden, terutama mereka yang rekam jejaknya bermasalah," jelas Herdiansyah Hamzah.

Tidak hanya peta informasi, Castro - sapaan akrab Herdiansyah Hamzah, juga menyebut Presiden harus mengambil kendali utama dalam proses seleksi ini. Tujuannya, agar pimpinan KPK kedepannya betul-betul diisi oleh orang yang memiliki integritas dan rekam jejak yang memadai, bukan sebaliknya.

"Meloloskan orang-orang yang memiliki rekam jejak buruk, sama saja dengan membunuh KPK sekaligus membunuh harapan rakyat Indonesia," tegas Castro.

Keterlibatan presiden, kata Castro, juga harus bersifat terbuka terhadap masukan dan kritik dari berbagai kalangan. Terutama dari masyarakat sipil, baik kritik terhadap calon pimpinan KPK yang memiliki rekam jejak buruk.

Selain itu, kepada seluruh komponen masyarat sipil disampaikan Castro pula, untuk terus mengawal proses seleksi calon pimpinan KPK secara konsisten. Agar kedepannya pimpinan KPK terpiliah dapat melanjutkan agenda-agenda pemberantasan korupsi yang sudah dikerjakan selama ini, sembari tetap memberikan kritik yang konstruktif.

[JRO | RWT]



Berita Lainnya