Daerah

Smart Farming Diakui Mampu Jadi Solusi Tekan Inflasi di Berau

Kaltim Today
18 Februari 2025 18:36
Smart Farming Diakui Mampu Jadi Solusi Tekan Inflasi di Berau
Rekap data BPS soal Inflasi Berau. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Berau - Kabupaten Berau masih menghadapi tantangan inflasi tinggi akibat rendahnya ketersediaan pangan, meskipun indeks ketahanan pangannya tercatat cukup tinggi di angka 79,29.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menilai permasalahan tersebut harus segera diatasi melalui upaya peningkatan produktivitas lokal dengan pendekatan yang lebih modern dan inovatif.

“Kenapa inflasi di Berau tinggi? Karena ketersediaan pangan rendah, meskipun ketahanan pangannya tinggi," jelasnya saat berkunjung ke Berau belum lama ini.

Adapun salah satu penyebabnya adalah tingginya ketergantungan Berau pada pasokan pangan dari luar daerah. Jika kebutuhan ini dipenuhi oleh produksi lokal, tentu harga barang bisa lebih terjangkau.

Ia menekankan pentingnya penerapan metode pertanian berbasis teknologi seperti smart farming guna meningkatkan hasil pertanian di wilayah Berau. Dirinya pun mulai menerapkan konsep ini di lingkungan SMAN 4 Berau sebagai percontohan.

"Penerapan smart farming dengan membangun green house di SMA ini hanyalah awal, dan saya berharap masyarakat dapat tergugah untuk mengadopsi metode ini secara lebih masif," tambahnya.

Lebih lanjut, dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat Berau tidak perlu lagi mengimpor sayur dari luar daerah yang menyebabkan harga tinggi. 

"Kalau tanahnya tidak maksimal, kita bisa menggunakan pendekatan yang lebih pintar. Kalau produksi lokal meningkat, kita bisa menekan harga pangan dan mengurangi inflasi," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, Muhammad Said, menjelaskan bahwa pemerintah daerah sudah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi inflasi. Beberapa di antaranya adalah menggiatkan program penanaman sayur serta membuka toko penyeimbang di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.

“Meski Berau memiliki tingkat ketahanan pangan yang tinggi, sayangnya ketersediaan pangannya memang belum memadai," akunya.

Selain itu, Said mengakui bahwa ketergantungan Berau pada pasokan dari luar daerah masih cukup tinggi, sehingga pihaknya berencana memberikan bantuan stimulan kepada masyarakat. Bantuan ini diharapkan dapat memacu masyarakat untuk lebih giat dalam bertani dan mengembangkan usaha pertanian secara mandiri.

“Bantuan yang kami berikan sifatnya stimulan atau pemicu. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berusaha atau bertani agar mereka lebih mandiri dalam mencukupi kebutuhan pangan lokal,” jelasnya lebih lanjut.

Diharapkan program peningkatan produktivitas lokal ini dapat berjalan dengan baik. Apabila masyarakat Berau dapat mengoptimalkan potensi lahannya dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah, inflasi dapat ditekan, harga kebutuhan pokok lebih stabil, dan kesejahteraan masyarakat meningkat. 

"Kami optimistis Berau bisa menjadi daerah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya di masa depan," pungkasnya.

[MGN | RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya