Politik

Survei LPMM: Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul 58,7 Persen, Unggul Atas Petahana Pilgub Kaltim

Kaltim Today
22 Oktober 2024 10:29
Survei LPMM: Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul 58,7 Persen, Unggul Atas Petahana Pilgub Kaltim
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud - Seno Aji.

SAMARINDA, Kaltimtoday.co - Pilgub Kaltim 2024 akan dilaksanakan pada 27 November mendatang. Sejumlah kandidat tengah gencar berkampanye, namun pasangan calon gubernur Rudy Mas'ud dan calon wakil gubernur Seno Aji unggul dalam survei terbaru yang dirilis Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM).

Menurut hasil survei LPMM, pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji memperoleh elektabilitas sebesar 58,7%, mengalahkan pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi yang hanya mencapai 32,7%. Sebanyak 8,6% responden memilih untuk tidak memberikan jawaban, menurut Direktur Eksekutif LPMM, Alamsyah Wijaya, dalam keterangannya, Selasa, 22 Oktober 2024.

"Angka ini menunjukkan kesenjangan elektabilitas yang cukup sulit dikejar oleh petahana, terutama dengan sisa waktu sekitar lima minggu hingga hari pemilihan," ungkap Alamsyah.

Pada kategori Top of Mind, yakni pertanyaan terbuka tanpa pilihan, pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji meraih dukungan spontan sebesar 51,7%, sedangkan Isran Noor dan Hadi Mulyadi dipilih oleh 30,1% responden. Sisanya, 18,2%, tidak memberikan jawaban.

Selain itu, dalam pertanyaan tertutup di mana responden diminta memilih salah satu pasangan, Rudy Mas'ud dan Seno Aji kembali unggul dengan perolehan 58,7%, sementara petahana hanya mengumpulkan 32,7%. Sebanyak 8,6% responden tidak memilih.

Alamsyah menjelaskan bahwa rendahnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Isran Noor dan Hadi Mulyadi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi elektabilitas mereka. Survei menunjukkan bahwa hanya 40,3% masyarakat Kaltim yang merasa puas dengan kinerja mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur. Sebanyak 51,4% responden mengaku tidak puas, dan 61,8% menyatakan bahwa keduanya tidak layak dicalonkan kembali.

"Lemahnya inovasi dan ketidakmampuan petahana untuk mendorong perubahan signifikan selama masa jabatan mereka membuat masyarakat merasa Kaltim, dengan kekayaan sumber daya alamnya, belum berkembang secara optimal," tambahnya.

Survei LPMM dilakukan pada 10-20 Oktober 2024, dengan 1.200 responden dari tujuh kabupaten dan tiga kota di Kalimantan Timur. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error +/- 2,89%.

[TOS]



Berita Lainnya