Daerah

Tahap Awal Penyaluran, Pemkot Bontang Bakal Fasilitasi 3 Ribu Tab untuk Siswa SMP

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 06 Mei 2025 13:38
Tahap Awal Penyaluran, Pemkot Bontang Bakal Fasilitasi 3 Ribu Tab untuk Siswa SMP
Plt Kadis Disdikbud Bontang, Saparuddin, kala menyalurkan laptop untuk guru di Hardiknas. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today)

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot Bontang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mulai menyiapkan rencana pemberian fasilitas satu tab untuk satu siswa. Bila tak ada aral, tahap awal penyalurannya, tab akan diberikan untuk 3.000 siswa SMP.

Plt Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin menjelaskan, rencana pengadaan tab itu baru dimasukkan ke Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Bila semua lancar, kata dia, dalam mata anggaran pergeseran atau perubahan 2025, tab sudah bisa dipegang siswa. Itu artinya, sudah ada tab baru bagi siswa SMP di Bontang pada semester baru 2025/2026.

"Kalau enggak di pergeseran, di perubahan. Jumlahnya sekitar 3000-an," kata Saparuddin ketika ditemui di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Senin (5/5/2025) malam. Penyaluran tab ini akan dimulai dari siswa SMP, kemudian menyusul untuk SD kelas atas. 

Kendati belum mau mebeber secara detil spesifikasi dan anggaran untuk tab, sebab masih menunggu SIPD, Saparuddin bilang RAM tab nantinya di pertengahan; tidak tinggi, tidak rendah. 

Mulanya, Pemkot berpikir memberi tab spek tinggi, namun ini diurungkan dengan berbagai alasan. Utamanya, memastikan tab tidak dipakai bermain gim atau menginstal aplikasi yang tak ada hubungannya dengan pendidikan.

"Awalnya minta RAM tinggi tapi takut nanti bisa masuk gim. Jadi kami minta pertengahan saja. Spek umum dari tinggi ke sedang," katanya.

Sementara untuk penggunaanya, semua diatur sekolah. Pemkot hanya menyediakan barangnya, sekolah yang mengatur penggunaanya. Apakah tab diberikan hanya di lingkungan sekolah, atau di bawah pulang. Yang pasti, kata Saparuddin, pemberian fasilitas tab juga menuntut komitmen orangtua untuk turut mengawasi anak-anaknya.

"Walau satu anak satu tablet, tapi ini bukan hak milik tapi pinjam pakai. Orangtua juga dilibatkan dalam pemantauan pemakaian. Percuma pakai fasilitas tinggi tapi komitmen orangtua kurang," tandasnya.

[RWT] 



Berita Lainnya