Advertorial
Tekan Kasus Gizi Buruk, Dinas Ketahanan Pangan PPU Bagikan Bapokting ke 100 Balita
Kaltimtoday.co Penajam - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU) membagikan bahan pokok penting (Bapokting) kepada 100 balita demi intervensi kasus gizi buruk di Benuo Taka.
Kepala DKP PPU, Mulyono mengatakan bahwa, kegiatan distribusi bantuan ini sebagai upaya Pemda PPU untuk menekan angka kekurangan gizi kepada balita.
"Jadi paling enggak kita intervensi untuk mengurangi angka kekurangan gizi bagi balita. Kami berikan Bapoktingnya berisi bahan yang dipilih untuk pemenuhan gizi balita," ungkapnya.
Mulyono membeberkan, pihaknya telah menyarankan pembagian bantuan ini berfokus pada balita yang masuk kategori gizi kurang dan berharap tidak disalahgunakan.
"Saya sarankan bantuan ini khusus untuk balita yang kekurangan gizi. Jangan sampai kakaknya, atau siapa nya ikut mengonsusmsi bantuan ini," tuturnya.
Sesuai target DKP PPU, bantuan ini akan difokuskan pada 100 balita yang masuk dalam keluarga kurang mampu sehingga pada tahun berikutnya, angka tersebut bisa berkurang.
"Bantuan yang diberikan untuk balita ini ada 100 KK. Kami targetkan di tahun 2024 nanti ini bisa berkurang dengan adanya bantuan ini," harapnya.
Bantuan ini bersumber murni dari APBD Pemda PPU. Meski tidak banyak, tetapi pihaknya tetap memperjuangkan untuk memenuhi target data yang masuk dan dapat menekan angka gizi kurang dan buruk di PPU.
"Harapannya, penyaluran bantuan ini bisa sesuai target yang diharapkan. Jadi kami intervensi itu bukan hanya memberikan bantuan, tetapi kami sosialisasi kepada ibu dan warga yang akan berumah tangga," pungkasnya.
Senada dengan Mulyono, Kasi Kerawanan Pangan DKP PPU, Sri Harijanto mengatakan, bantuan Bapokting ini menyasar keluarga rentan pangan, khususnya terhadap balitanya. Data tersebut bersumber dari hasil kerja sama dengan Dinkes PPU.
"Jadi sasaran kami ke rumah tangga rentan pangan, di mana mereka memiliki balita dan datanya diambil dari hasil kerja sama dengan Dinkes, dalam hal ini puskesmas dan ahli gizi," ujarnya.
Para ahli gizi mendapatkan informasi balita kurang gizi tersebut dari kader-kader posyandu. Setelah dicek, didapati bahwa mayoritas balita tersebut masuk kategori kurang mampu.
Program distribusi bantuan Bapokting ini merupakan upaya PPU untuk penanganan stunting dan kemiskinan. Pasalnya, hal itu menjadi satu-kesatuan yang harus segera diatasi.
"Kebetulan, perjumpaan tertinggi kasus-kasus tersebut keluarga enggak mampu, selain karena faktor pola asuh," ucapnya.
Bantuan Bapokting ini juga sebagai bentuk penguatan pangan di tingkat keluarga dan dititikberatkan untuk kebutuhan asupan bagi balita.
"Dengan bahan makannya tersebut, otomatis keluarganya bisa terbantu untuk masa waktu tertentu," rentetnya.
Dia mengungkapkan, melalui 10 puskesmas di beberapa wilayah di PPU, bantuan ini diharapkan mampu membantu para balita yang masuk kategori gizi kurang dan buruk.
"Kami menyusur di masing masing puskesmas. Ada sepuluh puskesmas yang membawahi beberapa wilayah kerja mencakup beberapa kelurahan/desa," tandasnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Balita Positif Sabu Kian Membaik, Nafsu Makan Normal hingga Berat Badan Naik 6 Ons
- Pelindas Balita Hingga Tewas Ditangkap Polisi, Pelaku Sebut Tak Sengaja karena Tidak Terlihat
- Otorita IKN Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Arsari Kembangkan Pusat Suaka Orangutan di PPU
- Reses di Desa Kerta Bumi Paser, Andi Faisal Assegaf Terima Keluhan Soal Infrastruktur Jalan hingga Sarana Prasarana Keagamaan
- Polda Kaltim Ringkus Pengecer Sabu di Kawasan IKN