DISKOMINFO BONTANG

TTG ke-5 Resmi Ditutup, Pemkot Targetkan Penguatan Ekosistem Teknologi Lokal

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 16 November 2025 08:45
TTG ke-5 Resmi Ditutup, Pemkot Targetkan Penguatan Ekosistem Teknologi Lokal
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bontang, Dasuki, kala mewakili wali kota Bontang dalam penutupan TTG ke-5 di Bontang Citi Mall. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Bontang - Pemkot Bontang resmi menutup gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-5 pada Sabtu (15/11/2025) malam di Bontang Citi Mall. Penutupan dilakukan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bontang, Dasuki, yang hadir mewakili Wali Kota Bontang. Kegiatan turut dihadiri perwakilan Pemprov Kaltim dan jajaran perangkat daerah terkait.

Pemkot Bontang menilai ajang TTG ke-5 kembali menunjukkan tingginya minat masyarakat dalam menghadirkan inovasi yang dapat menjawab kebutuhan publik. Melalui kegiatan ini, pemerintah berupaya memperkuat budaya riset terapan dan mendorong solusi teknologi yang dapat dimanfaatkan secara luas oleh warga.

Dalam sambutannya, Dasuki menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, pendamping, serta panitia penyelenggara. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong lahirnya inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, termasuk di bidang lingkungan, ekonomi, dan sektor pertanian.

“Teruslah berinovasi dan kembangkan alat-alat tepat guna, baik di bidang pertanian, lingkungan, pemberdayaan ekonomi dan lainnya. Bontang memiliki potensi besar, karena itu ke depan TTG harus semakin berkemajuan,” ujarnya.

Pemkot juga menargetkan agar gelaran TTG menjadi bagian dari upaya jangka panjang mewujudkan Bontang Teknopark sebagai pusat inovasi berbasis masyarakat. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi ruang inkubasi bagi para inovator lokal untuk mengembangkan produk yang berdaya saing.

Sebelumnya, Kepala DSPM Kota Bontang, dr Toetoek Pribadi Ekowati, melaporkan bahwa TTG ke-5 tahun ini diikuti 219 peserta dengan total 36 inovasi yang berhasil dikurasi. Inovasi tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari pertanian berkelanjutan, teknologi informasi, hingga pengolahan limbah. Ia menyebut para peserta sebagai “pejuang inovasi” karena konsisten menghasilkan karya yang dapat direplikasi oleh masyarakat.

Penilaian kompetisi berfokus pada orisinalitas, keberlanjutan, dampak sosial ekonomi, serta kemudahan penerapan di lapangan. Selain kompetisi utama, panitia juga menggelar pameran inovasi dan lomba Rangking 1 TTG.

Di akhir acara, Dasuki berharap penyelenggaraan TTG berikutnya dapat semakin memperkuat ekosistem inovasi di Bontang. “Semoga kreativitas masyarakat terus tumbuh dan memberikan manfaat nyata bagi pembangunan daerah,” katanya.

[ADV DISKOMINFO BONTANG]



Berita Lainnya