Daerah
Usai Temui BPH Migas, Pj Gubernur Akmal Malik Bahas Kelangkaan BBM di Kaltim ke Kementerian ESDM
![Usai Temui BPH Migas, Pj Gubernur Akmal Malik Bahas Kelangkaan BBM di Kaltim ke Kementerian ESDM](https://kaltimtoday.co/wp-content/uploads/2023/12/ilustrasi-petugas-mengisi-bensin-di-spbu-ist-6572fba9669bc.jpeg)
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik makin serius untuk menangani persoalan BBM di Kaltim. Sebelumnya, Akmal Malik telah menemui BPH Migas dan belum lama ini, dia juga menyambangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Akmal Malik mengatakan, pihaknya terus mencari solusi untuk persoalan BBM di Kaltim yang belakangan ini mengakibatkan antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU. Sehingga, ada kemungkinan distribusi BBM yang tak tepat.
"Ada beberapa poin yang dibicarakan dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), termasuk kondisi BBM di Kaltim yang dikeluhkan (langka) oleh masyarakat," ungkap Akmal Malik.
Dalam hal ini, Dirjen Migas bakal memberi intervensi terkait BBM di Kaltim. Pun pihak kementerian terkait juga mengaku akan memantau dan mengawasi penyaluran BBM yang ada.
"Soal BBM, Kementerian ESDM melalui Dirjen Migas memberi perhatian khusus terkait BBM, dan akan menurunkan tim untuk (memantau) ini," sambung dia.
Diketahui, Pemprov Kaltim telah memohon kepada BPH Migas agar bisa ada penambahan kuota BBM. Pun Dinas ESDM Kaltim juga sempat menyampaikan tiga poin mengenai penambahan kuota BBM.
Di antaranya, Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) antara BBM jenis pertalite dan solar. Disebutkan, kuota jenis BBM itu dalam beberapa tahun selalu tak terpenuhi sehingga diajukan adanya penambahan kuota.
Lalu, hal ini juga terkait dengan turunnya harga antara BBM subsidi dan non subsidi. Walhasil, tak ada deviasi dan fluktuasi harga BBM sangat memberi dampak ke penyerapan penggunaannya di lapangan.
Walhasil, banyak pengetap dan penimbun. Penyelewengan juga tak terhindarkan dan membuat penyaluran BBM tak tepat sasaran.
Di faktor pengawasan, berapapun penambahan kuota BBM, jika BPH Migas tak mengawasi secara ketat pendistribusiannya, maka bakal selalu kurang.
"Ada juga faktor pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Serta mobilisasi yang masif dan dari kendaraan plat luar Kaltim juga ikut memengaruhi," tandasnya.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Kasus Stunting Tertinggi di Kaltim, Bontang Dapat "Penghargaan" dari Pj Gubernur
- Rudy Mas'ud-Seno Aji Terima Tantangan BEM KM Unmul Soal Adu Gagasan Jelang Pilgub Kaltim 2024
- Tim Rudy-Seno Yakinkan PDIP dan PPP Gabung Koalisi Indonesia Maju di Pilgub Kaltim 2024
- Rudy Mas’ud-Seno Aji Pasang Stiker di Angkot Samarinda, Biayanya Rp 80-100 Ribu per Bulan
- Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek