Kaltim
Verdiana Huraq Wang Minta Isran-Hadi Perhatikan Nasib Petani Karet
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sudah lebih dari setahun para petani karet merana akibat anjloknya harga karet. Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan nasib petani karet.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang. Disebutkannya, keberlangsung petani karet, khususnya di Kampung Siram, Kutai Barat terancam. Perlu bantuan dari pemerintah untuk mensejahterahkan mereka.
Salah satunya dengan mendorong industri karet di berada di Kaltim. Sehingga hasil perkebunan mereka bisadiolah di pabrik tersebut. Otomatis harga karet bisa didongkrak.
“Selama puluhan tahun petani karet kesulitan dalam menjual hasil kebunnya, harus dikirim sampai ke Banjarmasin. Tentu mempengaruhi harga jualnya. Biaya berkebun, ongkos angkut, belum lagi harus melalui pihak tengkulak yang mencari keuntungan,” kata Veridiana Huraq Wang..
Meski begitu, dia mengapresiasi karena baru-baru ini warga petani karet sudah tak harus menjual semua hasil kebun karetnya ke Banjarmasin. Karena ada alternatif pemasaran ke PT Davco Kampun Rejo Basuki, namun perusahaan hanya menampung pembelian karet sebanyak 30 ton/hari.
Selain terkait hasil perkebunan karet, Veridiana juga berharap pemerintah lebih memperhatikan fasilitas publik di daerah tersebut. Seperti sarana kesehatan, gedung pertemuan, infrastruktur jalan, sarana air bersih, listrik yang memadai hingga berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan warga.
"Kesejahteraan dan fasilitas umum dasar para petani harus diperhatikan," pungkasnya.
[TOS | ADV]
Related Posts
- Kasus Kredit Fiktif di BPR Bank Samarinda Mencuat, Pemkot Klaim Indikasi Penyimpangan Sudah Terasa Sejak Periode Pertama Andi Harun
- Komisi III DPRD Kaltim Tekankan Penguatan Pengawasan Pemilu Jelang Pesta Demokrasi
- Kunjungan Wisman ke Kaltim Turun 9,60 Persen pada Oktober, TPK Hotel Justru Meningkat
- Remaja di Berau Nyaris jadi Korban TPPO, Diduga Diajak oleh Kakak Kelas di SMA
- Polresta Samarinda Tunggu Surat Resmi PN Terkait Kelanjutan Kasus Dugaan Kepemilikan Senpi Ilegal









