Daerah

Wakil Wali Kota Samarinda Tinjau Lokasi Terdampak Longsor, Pastikan Warga Terima Bantuan Sosial

Kaltim Today
27 Mei 2025 19:32
Wakil Wali Kota Samarinda Tinjau Lokasi Terdampak Longsor, Pastikan Warga Terima Bantuan Sosial
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri saat meninjau lokasi longsor di Jalan Gerilya.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Jalan Gerilya, Gang Keluarga, Sungai Pinang Dalam menjadi lokasi terdampak longsor akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Samarinda sejak dini hari Selasa (27/5/2025). 

Tak lama setelah memperoleh laporan, Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri meninjau lokasi terdampak. Adapun dalam kunjungannya ia turut didampingi oleh Ketua TWAP Syaparuddin dan jajaran pemkot terkait.

Saefuddin menjelaskan, proses evakuasi yang berlangsung merupakan kerja sama lintas instansi. Termasuk BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan. 

“Alhamdulillah semuanya selamat tinggal satu, semoga teman-teman yang ini mulai bergerak lagi,” kata Saefuddin.

Data sementara melaporkan terdapat total 6 korban dengan rincian 5 korban selamat dan 1 korban masih tahap evakuasi.  

Adapun posisi struktur tanah yang bergerak membuatnya proses evakuasi menjadi sulit dan hanya memungkinkan mengevakuasi korban tertimbun secara manual.

“Secara persuasi dulu karena tanahnya Ini kan bergerak, teman-teman harus cukup hati-hati. Kebetulan dari Basarnas juga Tadi menginformasikan ada gerakan-gerakan lagi. Makanya ini manual dulu.”

Saefuddin berharap kondisi cuaca dapat berangsur-angsur membaik agar proses evakuasi dapat berjalan lancar. “Moga-moga korban yang yang satu itu masih bisa diselamatkan. Kita berusaha semaksimal mungkin.”

Saefuddin Zuhri mengungkap bahwa banjir yang melanda Kota Samarinda akibat tingginya curah hujan yang sudah terjadi sejak dini hari.

“Setengah 4 subuh atau jam setengah 5 itu sudah mulai dan hujannya sampai sekarang. Inilah suatu hujan yang benar-benar lebat dan lama, mengakibatkan semua daerah Kota Samarinda mayoritas kebanjiran.”

Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang ia dapati dari Dinas PUPR, wilayah terdampak longsor tersebut sejatinya sempat diidentifikasi sebagai kategori tanah labil. 

“Sebenarnya sudah ada identifikasi ini wilayah tanah labil dan sudah lama sebetulnya. Tapi informasi itu disampaikan tadi bahwa belum dikasih tanda.”

“Komunikasinya nanti setelah ini semua (selesai). Ini cukup berhati-hati untuk memberikan tempat ini sebagai tanda tanah ini bermasalah dan sering longsor.” 

Dalam kesempatan itu, dirinya turut memastikan pihaknya akan berupaya menangani bencana banjir dengan maksimal untuk mengurangi dampak yang dialami warga lewat bantuan sosial.

“Ada rencana kasih, insya allah nanti ada bantuan sosial,” singkatnya.

[NKH | RWT] 



Berita Lainnya