Balikpapan

Warga Balikpapan Diminta Waspada Bencana Banjir dan Longsor

Kaltim Today
29 Oktober 2021 08:38
Warga Balikpapan Diminta Waspada Bencana Banjir dan Longsor
Sejumlah kawasan di Balikpapan potensi diterjang banjir akibat cuaca ekstrem. (BPBD Balikpapan)

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Warga Balikpapan harus bersiap menghadapi berbagai bencana alam, khususnya banjir dan tanah longsor. Kewaspadaan itu perlu ditingkatkan mengingat saat ini di Balikpapan sering terjadi kondisi cuaca ekstrem.

Kepala BPBD Balikpapan Suseno mengatakan, kesiapsiagaan penting agar warga bisa bersiap ketika terjadi bencana. Selain itu, pihaknya bersama TNI, Polri, dan Basarnas juga terus melakukan pemantauan bahaya banjir dan tanah longsor. Kedua bencana ini paling sering terjadi di Balikpapan.

“Karena kecenderungannya hujan, jadi banjir dan longsor harus benar-benar diwaspadai. 85 persen Balikpapan ini berbukit-bukit. Sehingga pada kawasan-kawasan perbukitan ada potensi terjadi longsor, sedangkan di bawah ada potensi banjir,” kata Suseno.

Dia menjelaskan, setiap hari pihaknya berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui cuaca. Dirinya juga menyatakan, setiap hari potensi terjadinya dua bencana tersebut bisa terjadi.

Setidaknya ada delapan kawasan yang selalu menjadi langganan terjadi banjir saat hujan. Di antaranya, Karang Joang Kilometer 11 dan Kilometer 17 Margomulyo, Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Sedangkan kawasan yang rawan terjadi tanah longsor, Khususnya Balikpapan Kota, tengah, utara dan barat. Kawasan itu diantaranya ada di Prapatan, Telaga Sari, Gunung Sari, Batu Ampar, Baru Ulu, Baru Tengah dan Baru Ilir.

“Longsor seluruh kawasan berbukit, kadang daerah tidak berbukit juga bisa longsor kalau pemilik lahannya abai dengan kondisi sekitarnya,” ujarnya.

Namun, ada sejumlah kawasan yang sudah mulai dibenahi drainase maupun jalannya untuk penanganan banjir. Seperti Jalan Mayjen Sutoyo yang kini sudah relatif berkurang intensitas banjirnya.

Dia meminta masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Seperti tak membuang sampah sembarangan.

"Kalau di daerah bukit misalnya kalau ada turap-turap yang sudah jabuk ataupun sudah retak tolong diperbaiki atau diganti. Jangan membuang sampah sembarang, karena masih ada masyarakat yang mengabaikan ini,” tandasnya.

[TOS | SR]



Berita Lainnya