Samarinda
137 Paket BBG Diserahkan ke Nelayan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sebanyak 137 paket Bahan Bakar Gas (BBG) telah disalurkan kepada nelayan Samarinda dalam program pendistribusian paket konversi BBM ke BBG untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran program kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI.
Penyerahan ini dilaksanakan di PPI Selili Samarinda, Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir yang dihadiri Wakil Wali Kota Samarinda Muhammad Barkati mewakili Rusdi Mas'ud anggota DPR RI Komisi VII, Direktur Teknis Lingkungan Migas Kementerian ESDM Adi Wibowo, Kadis Kelautan dan Perikanan Kaltim, Kadis Perikanan Samarinda Syam Syaimun, Camat Samarinda Ilir Ramdani, Lurah setempat, serta nelayan.
Total ada 137 paket BBG telah diserahkan kepada nelayan Samarinda secara simbolis dan bantuan ini diterima oleh KUB Lempake Lestari 29 unit, KUB PPI Selili 108 unit.
“Sudah sekian kalinya Samarinda ini mendapat bantuan dari pusat, hal ini tidak terlepas dari hubungan yang baik antara DPR RI, Pemerintah Pusat dan Daerah, sehingga bantuan–bantuan tersebut bisa tepat sasaran," ucap Wawali.
Barkati mengutarakan, seperti diketahui semua bahwa Pemerintah Pusat itu peduli dengan masyarakatnya.
"Cuma kadang–kadang data untuk verifikasinya agak susah karena bisa informasi yang tidak sampai atau Kepala Dinasnya kurang aktif untuk berhubungan dengan Pemerintah Pusat. Tetapi sudah beberapa kali saya evaluasi dan melihat bantuan ini tak lepas dari hubungan yang baik. Kepala Dinas bisa sebagai jembatan hubungan baik tersebut dengan mitra kerja dan lainnya,” terang Wawali.
Harapannya, pada 2020 Pemerintah Pusat bersama mitranya bisa memberi bantuan yang lebih banyak lagi.
“Diharapkan bantuan bisa digunakan dengan baik oleh nelayan di Samarinda yang telah bergabung dengan Kelompok Usaha Bersama dengan jumlah 700-an orang. Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI bersama Pertamina sebagai mitranya," ucapnya.
Dikatakannya, bantuan mesin untuk peralatan nelayan ini juga dalam rangka produksi perikanan dengan tujuan peningkatan hasil para nelayan secara khusus.
"Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat atas bantuannya. Mesin kapal berbahan bakar gas ini diklaim sudah melewati ujian kelayakan dan bisa lebih hemat uang Rp. 40.000 - 50.000 per hari. Dengan estimasinya bila melaut selama 20 hari akan menghemat biaya sekitar satu juta rupiah. Selain itu, mesin berbahan dasar gas memang menjadi solusi alternatif energi yang ramah lingkungan, mencegah polusi dan ekonomis,” terang Barkati.
Menurut Adi Wibowo Direktur Teknis Lingkungan Migas Kementerian ESDM, memang data untuk nelayan itu sangat penting karena mesti disinkronkan dengan Pusat, ini adalah sinergitas antara Pusat Daerah dan DPR RI.
“Ini merupakan program dari pusat bahwa Pemerintah Pusat menyediakan mesin plus LPG nya dari Pertamina. Sasaran memang harus jelas karena sesuai data ingin mensejahterakan rakyat. Oleh sebab itu, dibutuhkan sinkronisasi dari pusat sampai daerah," katanya.
Targetnya sebut Adi, meningkatkan kesejahteraan rakyat salah satunya adalah penyediaan energi yang terjangkau masyarakat. Mengkonversi dari minyak menjadi gas.
"Kami tentunya ingin membantu masyarakat semua asalkan dengan berdasarkan data yang konkrit agar bisa diverifikasi kerjasama dengan Pemerintah setempat. Jadi kalau data sudah lengkap sesuai data,” tutup Adi Wibowo.
[KMF5 | RWT | ADV]