Daerah
17 Tahun Tak Diganti Rugi, Warga Sebuntal Putus Jalan Bendungan Marangkayu

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sejumlah warga Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar), melakukan aksi protes dengan cara memutus jalan menuju Bendungan Marangkayu, Rabu (27/8/2025). Jalan itu mereka cangkul sebagai simbol perlawanan, lantaran lahan milik warga yang digunakan untuk proyek bendungan tak kunjung dibayar ganti rugi.
Pembangunan Bendungan Marangkayu dimulai sejak 2007. Namun, hingga kini masih ada 63 warga dengan total 174 bidang lahan yang belum menerima ganti rugi. Padahal lahan tersebut sebagian besar adalah dulunya menjadi sumber penghidupan warga.
“Sudah 17 tahun kami menunggu. Tanaman karet saya hilang, lahan dijadikan jalan, tapi pembayaran tidak ada,” ungkap Tamri, salah satu warga terdampak.
Dampak pembangunan bendungan juga membuat sebagian sawah tenggelam dan tidak lagi bisa digarap. Kondisi ini memperburuk keadaan ekonomi masyarakat yang kehilangan lahan produktif tanpa kepastian pembayaran.
Di sisi lain, Camat Marang Kayu, H. AR Ambo Dalle, mengakui bahwa permasalahan ini memang sudah lama berlarut. Ia menyebut sebagian warga sudah menerima pembebasan lahan, namun sebagian lainnya masih belum.
Ambo menjelaskan, pihak kecamatan tidak memiliki data teknis mengenai lahan yang sudah maupun belum dibayar. Data tersebut berada di Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS). Pihaknya hanya memastikan kondisi di lapangan tetap aman dan aspirasi warga bisa tersampaikan.
“Saya juga kaget ada lahan warga yang dipakai untuk jalan tapi belum diganti rugi. Kami di kecamatan akan melaporkan kejadian ini ke Sekretaris Daerah Kukar agar segera ditindaklanjuti,” kata Ambo.
[RWT]
Related Posts
- Wisata Air Terjun Kembar Terkendala Akses Jalan, Camat Marangkayu Siap Bantu
- Penegasan Tapal Batas Tiga Desa di Marangkayu, DPMD Kukar Targetkan Rampung 2025
- Tahun 2025, Kecamatan Marangkayu Terus Tingkatkan SDM Lewat Pelatihan
- Kecamatan Marangkayu Gelar Musrenbang 2026, Sejumlah Kegiatan Prioritas Diusulkan
- Banjir Samarinda Tak Kunjung Surut, Pengamat Unmul Sarankan Pembentukan Tim Khusus