Advertorial

Marangkayu Dorong Perencanaan Pembangunan Desa yang Lebih Partisipatif dan Tepat Sasaran

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 11 Oktober 2025 10:39
Marangkayu Dorong Perencanaan Pembangunan Desa yang Lebih Partisipatif dan Tepat Sasaran
Camat Marangkayu AR Ambodalle. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, menunjukkan komitmen kuat dalam membangun desa berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat. Melalui rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun 2025, warga dari berbagai lapisan menyuarakan dua sektor utama yang dinilai paling mendesak yaitu perbaikan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan.

Camat Marangkayu AR Ambodalle,l menekankan, proses Musrenbangdes bukan sekadar formalitas tahunan, melainkan ruang strategis untuk menyerap aspirasi dari tingkat paling bawah. Ia memastikan bahwa setiap desa diberi waktu khusus untuk menggelar musyawarah mulai dari RT dan dusun, sebelum merumuskan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).

“Semua usulan warga kami dokumentasikan secara terbuka. Kalau ada yang belum tercatat, langsung ditambahkan agar tidak ada yang terlewat,” jelas Ambodalle belum lama ini.

Dari hasil penjaringan aspirasi, kebutuhan akan akses jalan usaha tani menjadi sorotan utama. Warga berharap jalur vital ini segera diperbaiki demi mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian dan meningkatkan mobilitas ekonomi desa.

“Jalan usaha tani adalah urat nadi ekonomi desa. Banyak warga yang mengusulkan agar segera ditingkatkan,” ujarnya.

Tak kalah penting, sektor pendidikan juga mendapat perhatian serius. Banyak sekolah di wilayah pinggiran masih menghadapi keterbatasan fasilitas, mulai dari ruang kelas yang rusak hingga minimnya sarana sanitasi dan ruang kerja kepala sekolah.

Ambodalle menegaskan bahwa meskipun beberapa kebutuhan pendidikan tidak dapat dibiayai melalui Alokasi Dana Desa (ADD), tetap harus masuk dalam pembahasan Musrenbangdes sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia.

“Pendidikan adalah fondasi. Kalau bangunan sekolah rusak, bagaimana anak-anak bisa belajar dengan nyaman?” tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya