Gaya Hidup
5 Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Rumah
Akibat wabah virus Corona, pemerintah menganjurkan untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dari orang ke orang. Jika Anda harus tetap berada di rumah, maka udara segar di rumah sangat penting. Berikut 5 cara yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan kualitas udara di rumah selama Work From Home (WFH):
1. Pasang ventilasi di ruangan yang tepat dan buka jendela
Ventilasi dibuat untuk mengurangi kelembapan udara di dalam rumah. Buat ventilasi di tempat-tempat tertentu seperti kamar, kamar mandi, dan dapur. Adanya ventilasi memungkinkan uap keluar dari kamar mandi sehingga mencegah pertumbuhan jamur. Ventilasi juga memungkinkan adanya pertukaran udara dan mengurangi tingkat nitrogen dioksida yang dihasilkan dari kompor gas.
Udara luar rumah memang bisa membuat rumah jadi berdebu. Namun, jangan salah, membuka jendela di pagi hari bisa menyegarkan udara di dalam rumah sekaligus mengurangi kelembapan udara dengan adanya cahaya yang masuk. Siasatnya, nanti setelah menutup jendela, baru Anda bisa menyapu atau mengepel lantai.
2. Meletakkan tanaman dalam ruangan
Tanaman hidup bisa sangat efektif untuk membersihkan udara dalam ruangan. Tanaman bisa menjadi penyaring udara yang bahkan mengalahkan peralatan modern lainnya. Saat siang hari, tanaman akan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen sehingga membuat ruangan Anda lebih segar. Namun ingat, Anda harus mengeluarkan tanaman yang ada di kamar tidur Anda saat malam hari, karena tanaman akan menghasilkan karbon dioksida dan menyerap oksigen pada malam hari.
Ada beberapa tanaman pembersih udara yang bisa Anda taruh di sudut ruangan, rak dinding, atau menggantung di dekat jendela. Misalnya tanaman palem, bunga lili, spider plant (bulu ayam), lidah buaya, atau pakis. Tanaman-tanaman tersebut dapat menyingkirkan karbon dioksida sehingga oksigen jadi lebih banyak. Bahkan tanaman tersebut berpotensi mengurangi zat kimia dari kompor gas.
3. Pilih cairan pembersih yang bebas bahan kimia berbahaya
Bahan kimia pada cairan pembersih bisa menempel pada perabot atau area yang baru saja dibersihkan sehingga sisa-sisanya bisa mengontaminasi udara di sekitar.
Satu poin penting yang sering dilupakan, jangan pilih bahan cairan pembersih yang bisa menyebabkan terbakar.
4. Bebaskan rumah dari sampah
Sisa makanan, tisu toilet, dan bungkus makanan yang menumpuk di tempat sampah harus rajin Anda buang. Jangan sampai sampah-sampah tersebut tersimpan lama. Makanan yang membusuk bisa menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu kelegaan napas Anda.
Bau busuk dan kotoran bisa mengundang kecoa. Bukan hanya kotorannya, kecoa yang telah mati bisa terurai bisa mengotori udara dan memicu alergi. Jangan lupa untuk memeriksa makanan yang sudah lama disimpan di kulkas untuk segera dimakan atau dibuang.
5. Jaga kebersihan ruangan
Menjaga kebersihan selalu menjadi salah satu cara ampuh terhindar dari segala penyakit juga polusi, seperti kebersihan lantai, furnitur, ventilasi, tirai, dan sebagainya.
AC juga harus dibersihkan secara rutin, agar tidak ada debu-debu yang menempel dihembuskan dan tersebar dalam ruangan.
[RWT]
Related Posts
- Wisatawan Diprediksi Meningkat, Pemkab Berau Terapkan Prokes Bagi Pengunjung
- Asal Usul Varian Covid-19 JN.1 dan Cara Antisipasinya
- Waspada! Muncul Varian Covid-19 JN1: Berikut Definisi dan Gejalanya
- PPU Duduki Posisi Pertama! Berikut Perkembangan Kasus Positif COVID-19 di Kaltim per 16 Desember 2023
- Ada Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes Kaltim Imbau Masyarakat Menerapkan Protokol Kesehatan