Samarinda
7 Nelayan dan 43 Pembudidaya Ikan Terima Sertifikat Atas Tanah
Kaltimtoday.co, Samarinda - Melalui kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARI), Kamis (9/12/2021), penyerahan bantuan dan sertifikat hak atas tanah (SEHAT) kepada nelayan dan pembudidaya ikan juga terlaksana.
Kepala Dinas Perikanan Samarinda, Sam Syaimun mengungkapkan bahwa, penyerahan ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian ATR/BPN. Pada 2021 ini, tersedia 50 slot untuk Samarinda. Terdiri atas 7 nelayan dan 43 pembudidaya ikan. Disebutkan Sam, hal tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah kepada nelayan dan pembudidaya ikan.
"Semua gratis. Tidak dipungut biaya. Difasilitasi oleh negara untuk pengembangan nelayan dan pembudidaya ikan. Saya juga meminta agar alokasinya ditambah pada tahun depan. Mudah-mudahan bisa lebih dari 50," ungkap Sam saat ditemui di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Samarinda, Jalan Lumba-Lumba, Selili.
Sam turut mengimbau kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan dan pembudidaya ikan untuk bisa memanfaatkan sertifikat yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya.
"Tidak digadaikan untuk hal yang konsumtif. Seperti arahan pak wali kota. Kalau untuk modal ya silakan. Ini juga mendapatkannya sulit dan gratis dari pemerintah. Itu harapan saya," lanjut Sam.
Sertifikat tersebut diberikan kepada nelayan dan pembudidaya ikan yang sudah ada. Tentunya berdasar pula pada pengamatan di lapangan. Sertifikat itu tentu milik sendiri. Bukan lahan atau bidang yang bermasalah. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk validasi di lapangan.
"Ke depannya, tantangan semakin besar. Kami juga ada semacam kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengamankan lahan-lahan perikanan. Apalagi sebentar lagi ada IKN. Samarinda juga termasuk kota penyangga," lanjutnya.
Dalam hal ini, Dinas Perikanan Samarinda disebutkan Sam mempunyai kewajiban untuk menjaga kesinambungan sektor perikanan. Apalagi, di Samarinda terdapat 2.400 masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan. Mulai nelayan, pembudidaya ikan, agen, pengecer, hingga ke usaha perbenihan.
Sesuai kewenangan, di PPI Selili ini juga ada wadah untuk pelelangan ikan. Sam juga menginformasikan bahwa PPI Selili merupakan pangkalan yang aktivitasnya paling tinggi di Kaltim.
Frekuensi jumlah transaksinya juga paling banyak. Misalnya saja, dalam 1 hari bisa menghasilkan 12 ribu ton lebih ikan. Untuk di perairan umum dan daratan di Samarinda, pembudidaya ikan nila dan patin paling banyak. Pun ada pula untuk ikan laut seperti layang dan tongkol.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- DPRD PPU Dorong Peningkatan Konsumsi Ikan dan Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan
- DPRD PPU Soroti Peran Dinas Ketahanan Pangan untuk Peningkatan Konsumsi Ikan
- Awal 2024 TPI Tanjung Batu Sudah Bisa Beroperasi, Saga Harap Jadi Penyumbang PAD Berau
- Potensi Laut Berlimpah, Syahrudin M Noor Ajak Pemda PPU Kawal Stabilitas Harga
- Pimpin Upacara Hantaru 2023, Isran Noor Pastikan Tak Ada Mafia Tanah di Kaltim