Gaya Hidup
8 Daftar Film tentang Kopi
Bukan menjadi rahasia, banyak orang yang mengawali atau melewati harinya dengan secangkir kopi. Apalagi saat menikmati waktu luang, bersantai menyeruput secangkir kopi sambil menikmati film tentang kopi. Bagi para pecinta kopi, tentu hal ini akan memberi antusiasme besar kepada para penikmatnya.
Tidak hanya menjadi pelengkap dalam menemani keseharian, kopi pun menjadi pelengkap yang populer di sebuah film. Tak heran, adegan kopi dalam film pun seakan menjadi hal yang lazim.
Cukup banyak film yang bertemakan kopi, atau setidaknya berlatar tempat minum kopi. Tak hanya Indonesia, negara tetangga seperti Korea dan Jepang pun ikut meramaikan dunia perfilman tentang kopi. Ada berbagai genre film yang sesuai dengan minat semua orang (walaupun kebanyakan genre romantis) ada juga film aksi, anak-anak, dan dokumenter.
Berikut kami sajikan 8 daftar film tentang kopi yang cocok menemani waktu luangmu
- Aroma of Heaven: Biji Kopi Indonesia (2014)
Jika Anda selama ini merasa bahagia menikmati secangkir kopi di coffee shop terkenal, mungkin Anda tidak akan merasa begitu lagi setelah menonton film ini. Karena Aroma of Heaven: Biji Kopi Indonesia merupakan film dokumenter yang menceritakan gambaran miris kopi Indonesia.
Kita semua tahu kopi nusantara sangatlah kaya, berbagai macam varietas dengan rasa dan aroma yang berbeda-beda. Biji kopi Indonesia pun memiliki kualitas yang tinggi.
Makanya, kopi menjadi salah satu kekayaan nusantara yang dikeruk oleh penjajah pada zaman VOC Pemerintah Hindia Belanda dulu. Ya, dengan sistem monopoli dan tanam paksa, hampir 2/3 pasokan kopi Eropa saat itu berasal dari Indonesia.
Dan yang menyedihkan adalah, orang kita yang menanam, merawat, dipaksa pula, tapi tidak bisa meminumnya. Orang kita pada zaman itu meminum “teh kawa daun” yaitu seduhan daun pohon kopi, karena mereka ingin mencicipi hasil tanaman mereka sendiri tapi tidak diperbolehkan.
Tapi, ada lagi yang lebih menyedihkan, yaitu fenomena ini masih berlangsung sampai sekarang, walaupun tidak separah zaman dulu. Kopi-kopi Indonesia yang berkualitas baik akan diekspor, sementara kopi yang kita minum adalah kopi berkualitas rendah.
Biji kopi yang rusak, peyot, bahkan busuk, ada juga yang dicampur dengan biji jagung, itulah kandungan yang ada di kopi-kopi sachet murah di warung dekat rumah Anda. Bahkan, seakan belum cukup, Indonesia mengimpor kopi kualitas rendah dari Vietnam. Untuk mengetahui sisi gelap kopi Indonesia, ada baiknya jika Anda menonton film ini.
Secangkir Kopi Pahit (1985)
Apakah Anda sedang menikmati secangkir kopi pahit? Bagaimana jika meminumnya sambil menonton film dengan judul yang sama?
Secangkir kopi pahit adalah salah satu film lawas pada 1985 yang dibintangi oleh aktor dan aktris ternama tanah air seperti Rina Hasyim, Alex Komang dan Ray Sahetapy.
Film ini mengisahkan tentang perjuangan hidup Oleh Togar (Alex Komang) yang pergi merantau dari desa di Sumatera Utara ke Jakarta. Walaupun sudah jauh-jauh merantau, ternyata Oleh tidak berhasil.
Lalu, berkat bantuan temannya, Buyung yang dimainkan oleh Ray Sahetapy, Oleh pun mendapatkan pekerjaan sebagai reporter berita. Karena tidak ada pengalaman sebelumnya, Oleh mendapatkan banyak masalah. Film ini merupakan cerita lika-liku kehidupan Oleh yang sepahit kopi hitam.
Filosofi Kopi
Sudah nonton?
Filosofi kopi adalah film tentang kopi yang sedang hits di dunia perfilman Indonesia. Bisa saja saat Anda menonton film ini, Anda akan mengetahui apa filosofi dari kopi yang sedang Anda minum saat ini.
Pada sesion 1, film ini menceritakan tentang perjalanan sepasang sahabat, Ben dan Jody yang duet bersama untuk membentuk kedai kopi yang berfilosofi. Mereka berdua memiliki impian untuk menyediakan kopi terbaik se Indonesia.
Sambil mencari filosofi dari kopi dan kopi mana yang terbaik untuk digunakan di kedai, film ini juga menuturkan perjalanan perdamaian Ben dengan masa lalunya, dan itu masih berhubungan juga dengan kopi!
Chicco Jerikho yang memerankan Ben dan Rio Dewanto yang menjadi Jody sangat sukses membawakan karakter yang diangkat dari novel karya Dewi Lestari ini. Saking suksesnya novel dan film Filosofi Kopi, dibuatlah kedai kopi bernama sama, yaitu Filosofi Kopi, di Jakarta dan Jogja.
Selanjutnya filosofi kopi menyajikan sekuelnya. Pada sesion 2, terjadi konflik cinta antara keduanya, Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto), saat bertemu 2 perempuan. Seorang investor bernama Tarra (Luna Maya), dan barista geek bernama Brie (Nadine Alexandra). Permainan peran antara mereka memunculkan hal yang tak terduga. Jika di awal arahnya ke sini ternyata tak sesuai ekspektasi.
Adegan-adegan romantis ala remaja dewasa para pecinta kopi membuat Anda tidak ingin mengakhiri film ini. Persahabatan keduanya (Ben & Jody) yang sempat terusik. Kehidupan masa lalu Ben yang seolah hadir menyeruak. Menjadikan film ini mencapai klimaksnya.
- Baca Juga: Film Dosa Musyrik Hadirkan Marthino Lio dan Delia Husein, Tayang di Bioskop Mulai 31 Oktober
Coffee Mate | 커피메이트 (2017)
Sumber: segye.com
Serial film kopi selanjutnya berasal dari negara tetangga, Korea Selatan.
커피메이트 (Coffee Mate) adalah sebuah film romance. Menceritkan tentang In-Young (diperankan oleh Yoon Jin-Seo) adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang suka memperhatikan orang-orang di kafe. Di sana, dia sering melihat seorang pria yang ternyata bernama Hee-Soo (diperankan oleh Oh Ji-Ho).
Suatu hari, Hee-Soo berbicara dengannya. Mereka setuju untuk menjadi teman kopi dan mereka dapat berbicara tentang apa saja termasuk rahasia. Tentu saja, seiring berjalannya waktu, mereka memiliki perasaan untuk satu sama lain.
Film ini cocok untuk kamu pecinta kopi sekaligus pecinta film-fim korea yang bergenre romance
Cafe Funiculi Funicula (2018)
Tak hanya korea selatan, Jepang juga memiliki serial film kopi yang direkomendasikan bagi Anda, para pecinta kopi. Dari sekian film kopi yang ada, film Cafe Funiculi Funicula memiliki alur cerita yang sangat menarik.
Film ini menceritakan tentang sebuah kafe misterius yang bernama bernama “Funiculi Funicula”. Kabarnya, kafe ini bisa membawa pengunjungnya kembali ke masa lalu. Pemilik kafe tersebut adalah Nagare Tokita (diperankan oleh Motoki Fukami) dan Kazu Tokita (diperankan oleh Kasumi Arimura).
Rumor tentang kafe Funiculi Funicula menyebar luas. Katanya, kalau pengunjung duduk di tempat tertentu, maka mereka bisa kembali ke masa lalu, dan waktunya pun bisa ditentukan mau kembali ke- 2 tahun lalu kah, atau bahkan 5 jam yang lalu.
Tapi, ada aturan spesifik di kafe Funiculi Funicula jika pengunjung mau kembali ke masa lalu, yaitu:
- Pelanggan kafe tidak bisa bertemu dengan orang-orang yang bukan pengunjung kafe
- Jika pelanggan kafe melakukan suatu yang berbeda di masa lalu, hal itu tidak akan mengubah kenyataan saat ini
- Hanya ada satu kursi di kafe tersebut yang bisa membawa seseorang ke masa lalu dan jika kursi tersebut sedang digunakan, maka yang lain harus menunggu sampai pelanggan itu pergi
- Ketika seorang pelanggan kafe kembali ke masa lalu, maka pelanggan itu harus tetap berada di kursi,
- Waktu pelanggan kafe dapat pergi ke masa lalu adalah mulai dari waktu menuangkan kopi ke dalam cangkir, sampai kopi menjadi dingin. Dan pelanggan itu harus menghabiskan kopinya sebelum menjadi dingin
Yang membuat ceritanya semakin menarik adalah, terjadi empat keajaiban di kafe tersebut. Ingin tahu apakah keajaiban itu? Yuk nonton filmnya!
A Film About Coffee (2014)
Satu film dokumenter lagi tentang kopi, yaitu A Film About Coffee. Walaupun berbentuk film, ini adalah surat cinta, sekaligus meditasi, untuk kopi. Film ini meneliti apa yang diperlukan, dan apa arti dari kopi. Film ini memukau penonton dengan perjalanannya di seluruh dunia.
Mulai dari pertanian di Honduras dan Rwanda ke kedai kopi di Tokyo, Portland, Seattle, San Francisco dan New York. Melalui mata dan pengalaman para petani hingga barista, film ini menawarkan gambaran unik dari semua elemen, yaitu proses, preferensi dan persiapan untuk membuat secangkir kopi.
Coffee Town (2013)
Rekomendasi film kopi terakhir adalah Cofde Town. Film kopi satu ini bergenre komedi, cocok untuk Anda yang sedang berkumpul bersama keluarga.
Film ini berkisah tentang Will (Glenn Howerton), seorang manajer situs web yang meminta bantuan kedua temannya Chad (Steve Little) yang seorang salesman dan petugas polisi setempat Gino (Ben Schwartz) untuk meyakinkan pemilik kedai kopi favoritnya untuk tidak mengubah bisnis mereka menjadi bistro & bar.
Kenapa? Karena Will merasa kedai kopi itu berfungsi ganda sebagai kantornya, karena dia suka bekerja sambil ngopi di sana. Lalu, bagaimana cara mereka menggagalkan niat pemilik kedai tersebut? Yaitu dengan “melakukan” perampokan. Mereka tidak sungguh-sungguh merampok, hanya ingin menciptakan ilusi lingkungan yang penuh kejahatan, sehingga tidak cocok untuk dibuat bistro. Ada-ada saja, ya?
Hot Coffe
Berbeda dengan tujuh film sebelumnya yang mengangkat kopi sebagai isu utama baik proses maupun pengalamannya, film dokumenter yang disutradari oleh Susan Saladof ini mengangkat isu-isu reformasi dan gugatan dalam sistem peradilan di Amerika Serikat.
Salah satu isu yang diputar di film yang ditayangkan di Festival Film Sundance 2011 ini adalah masalah Liebeck versus McDonald. Yaitu Liebeck menggugat Restoran McDonald karena dia membeli luka bakar setelah membeli kopi panas yang dia beli dari McDonald. Sebuah film dokumenter menarik yang tak hanya memasukkan kopi di dalamnya tetapi diangkat langsung yang mewakili zamannya.
[NON | RWT]
Related Posts
- Tembus Satu Juta Penonton, Ini 5 Fakta Film Sekawan Limo yang Wajib Kamu Tonton!
- Jadwal dan Sinopsis Film "Project Silence" yang Tayang Juli 2024, Karya Terakhir Aktor Lee Sun Kyun
- Pengisi Suara dan Sinopsis Film Doraemon the Movie: Nobita's Earth Symphony Juli 2024
- Libur Sekolah Tiba! Intip Sinopsis dan Link Nonton Film Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet
- Urutan Nonton 3 Film “A Quiet Place" Universe Berdasarkan Kronologi Cerita