Berau

Akibat Aktivitas Penggalian, Salah Satu Titik Jalan Nasional di Teluk Bayur Hampir Longsor

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 11 Maret 2023 10:49
Akibat Aktivitas Penggalian, Salah Satu Titik Jalan Nasional di Teluk Bayur Hampir Longsor
Kondisi jalan yang nyaris longsor di Poros Teluk Bayur- Labanan kini telah terpasang rambu peringatan. (IST)

Kaltimtoday.co, Berau - Longsor nyaris terjadi di salah satu titik jalan nasional yang berlokasi di Kecamatan Teluk Bayur. Penyebabnya karena ada aktivitas penggalian yang terlalu dekat dengan bahu jalan. 

Beberapa waktu silam, Bupati Berau Sri Juniarsih telah menegaskan agar tak ada lagi pihak-pihak yang beraktivitas terlalu dekat dengan bahu jalan poros nasional. Sebab dikhawatirkan akan merusak jalan. 

Korlap PPK 2.6 Kaltim, Akhmad Supriyatno mengungkapkan, longsor tersebut terjadi beberapa hari lalu. Bahkan pihaknya telah bersurat ke Bupati Berau soal kondisi akses jalan nasional itu. 

“Kami sudah bersurat kemarin ke kantor bupati. Jadi memang untuk sekarang, kondisinya sementara masih seperti itu. Hanya kami pasang rambu, supaya bahu jalang terancam longsor tidak dilalui,” ungkapnya, Kamis (9/3/2023) dilansir dari Berau Terkini. 

Saat ini, pihaknya tengah mencari solusi demi penanganan longsor tersebut. Namun, perbaikan di titik longsor cukup menyulitkan. Apalagi, bidang longsornya cukup terjal. 

Tapi, dirinya mengaku, semua dokumentasi kerusakan atau longsor yang terjadi di sekitar bahu jalan sudah dilaporkan kepada pimpinannya.

“Dari pimpinan sudah ditindaklanjuti untuk penanganannya, hanya saja desain belum keluar,” sambung Akhmad. 

Aktivitas penggalian yang terlalu dekat, ujarnya, memiliki dampak yang besar ke jalur jalan nasional. Meskipun jalur nasional itu memang masuk dalam salah satu Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan tambang.

Dia mengungkapkan, dari simpang Kampung Labanan menuju Kelurahan Teluk Bayur, ada 2 titik jalan yang terancam longsor akibat aktivitas penggalian yang dekat jalan. Hal ini tersebut dinilai sangat rawan dan akan berdampak ke badan jalan jika dilakukan pembiaran. 

“Memang kalau terus dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan akan memutus poros jalan. Sementara, itu satu-satunya jalur nasional yang ramai dilalui masyarakat Berau menuju Balikpapan maupun Samarinda,” ujarnya lagi. 

Upaya yang dilakukan saat ini, pihaknya hanya melakukan pemasangan rambu di sekitar lokasi. Agar masyarakat tidak melintas di sekitar bahu jalan yang kondisinya menggantung akibat jalan longsor.

Dikhawatirkan, apabila kendaraan terlalu sering lewat di bahu jalan itu, malah akan membahayakan pengguna jalan. Dia juga mengakui, untuk 1 titik jalan lainnya, memang sudah ditangani menggunakan kayu. Namun sifatnya sementara saja. Itu pun masih terus terjadi penurunan.

“Jadi ada 2 titik jalan yang rawan sekali akibat aktivitas tambang di sana,” terangnya.

Terkait jarak aman dari kiri dan kanan jalan yang harus bebas aktivitas pertambangan. Akhmad menjawab minimal 25 meter dari kiri dan kanan jalan tersebut tidak boleh ada aktivitas atau kegiatan tambang.

“Supaya menjaga atau menahan agar bahu jalan tidak mengalami longsor. Sementara yang terjadi sekarang, itu sangat dekat,” tutupnya. 

[YMD]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya