Kaltim

Aktivis Kaltim Apresiasi Program Beasiswa Isran-Hadi

Kaltim Today
25 Oktober 2024 09:59
Aktivis Kaltim Apresiasi Program Beasiswa Isran-Hadi

Kaltimtoday.co, Samarinda - Program beasiswa yang diusung oleh pasangan calon petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi mendapat apresiasi dari kalangan aktivis Kalimantan Timur. 

Pencapaian program Beasiswa Kaltim Tuntas di periode pertama kepemimpinan Isran-Hadi dianggap sebagai bukti keberhasilan dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi tersebut. 

Rencana Isran-Hadi untuk meningkatkan anggaran beasiswa hingga Rp2,5 triliun dalam periode mendatang pun dinilai sangat realistis dan menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan SDM.

Selama periode 2018-2023, Isran-Hadi berhasil menyalurkan beasiswa sebesar Rp1,3 triliun kepada 214 ribu siswa di Kalimantan Timur. 

Selain itu, mereka juga meluncurkan program sertifikasi bagi siswa SMK melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (LSP-BNSP), yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja. Sebanyak 21 ribu siswa telah menerima sertifikasi ini.

Aktivis muda Kalimantan Timur, Izmil Patola, menyatakan bahwa keberhasilan program beasiswa ini mencerminkan keseriusan Isran-Hadi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur. 

Menurutnya, beasiswa yang terarah dan selektif memberikan peluang kepada siswa yang kurang mampu dan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

"Pencapaian Beasiswa Kaltim Tuntas di periode pertama Isran-Hadi membuktikan keberhasilan mereka dalam membangun sumber daya manusia. Janji untuk meningkatkan anggaran menjadi Rp2,5 triliun sangat realistis dan menunjukkan komitmen mereka," kata Izmil Patola, Ketua Jaringan Muda Kesehatan Masyarakat Indonesia (JMKMI) Kalimantan Timur.

Izmil menambahkan, pendekatan beasiswa yang diterapkan oleh Isran-Hadi lebih tepat sasaran dibandingkan dengan program pendidikan gratis yang diusulkan oleh pasangan Rudy Mas'ud dan Seno Aji. 

Menurutnya, program pendidikan gratis terkesan kurang selektif dan berpotensi membebani anggaran daerah tanpa strategi pendanaan yang jelas. Program tersebut juga dinilai tidak memperhatikan perbedaan kebutuhan masyarakat, sehingga bisa saja tidak adil dalam pelaksanaannya.

"Rudy-Seno mohon maaf, mereka terlihat belum siap. Mereka menyampaikan program tapi tanpa solusi konkret," ujar Izmil, yang juga menyoroti kurangnya rincian dalam konsep pendidikan gratis yang ditawarkan oleh pasangan Rudy-Seno. 

"Program pendidikan gratis terdengar baik, tetapi tanpa perencanaan dan penargetan yang jelas, hal ini bisa menguras anggaran besar tanpa hasil yang maksimal," tambahnya.

Program pendidikan gratis yang tidak memperhitungkan kondisi ekonomi atau prestasi siswa dinilai kurang efektif. Izmil menegaskan bahwa konsep pendidikan yang adil bukan tentang memberikan fasilitas yang sama kepada semua orang, tetapi lebih kepada distribusi yang proporsional berdasarkan kebutuhan dan potensi siswa. 

Beasiswa, menurutnya, adalah bentuk bantuan yang tepat karena lebih selektif dan fokus pada siswa yang membutuhkan serta berprestasi.

Karena itu, program Beasiswa Kaltim Tuntas yang dijalankan Isran-Hadi dianggap sebagai salah satu langkah nyata dalam mengurangi kesenjangan pendidikan di Kalimantan Timur, serta mempersiapkan SDM berkualitas untuk menghadapi tantangan pembangunan, termasuk proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dan dengan komitmen untuk meningkatkan anggaran beasiswa hingga Rp2,5 triliun, pasangan Isran-Hadi dinilai lebih matang dan siap melanjutkan program-program pendidikan yang berkelanjutan. Sementara pasangan Rudy-Seno dinilai masih perlu menyempurnakan dan memperjelas detail program mereka agar bisa diterapkan secara efektif tanpa membebani anggaran publik.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya