Advertorial
Bantu Petani Babulu yang Terdampak Banjir, BNPB Bakal Serahkan Bantuan Rp 2,7 Miliar

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim menghelat pertemuan untuk membahas bantuan terhadap para petani dari 390 haktare lahan yang terkena banjir.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk menjalin koordinasi perihal rencana penyerahan bantuan bencana pada sektor pertanian yang terdampak banjir atau korban puso di PPU.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Desa Sumber Sari dan Gunung Makmur di Babulu mengalami banjir dan sebagian wilayah pertanian warga mengalami kerusakan.
Kepala BPBD Kaltim, Agus Hari Kesuma bersama jajarannya menghadiri langsung pertemuan tersebut. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) PPU Tohar, Kepala BPBD PPU Budi Santoso, serta perwakilan dari Dinas Pertanian dan Dinas PUPR PPU.
“Rencananya akan ada bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada korban puso di Babulu," ucapnya.
Dalam agenda tersebut juga dibahas mengenai teknis pembagian bantuan. Meski belum mengetahui kalkulasi mengenai bantuannya, pihaknya mengatakan saat ini telah masuk ke tahap pendataan.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan administrasinya. Untuk jumlah bantuannya kami belum tahu berapa, sekarang baru mengusulkan terkait administrasinya," tutur Agus.
Pada kesempatan berbeda, Tohar mengimbau dinas terkait untuk harus saling sinergis agar mempermudah BNPB membagikan bantuan kepada para korban.
“Catatan penting itu, mudahan dapat menjadi perhatian kita dan menjadi prioritas utama dalam kesempatan ini. Segera selesaikan terkait administrasi dan kelengkapan-kelengkapan lainnya yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD PPU Budi Santoso mengungkapkan, ada sekitar 390 haktare lahan pertanian yang terdata menjadi korban puso dengan kerugian berkisar lebih dari RP 2,7 miliar. Bantuan ini juga, katanya, dapat dikategorikan sebagai upaya rehabilitasi korban terdampak puso.
“Sebenarnya pernyataan tanggap darurat tersebut sudah harus dilakukan pada saat kejadian bencana beberapa waktu lalu. Tetapi karena beberapa hal, status ini baru bisa dibuat saat ini. Namun ini memang bagian dari administrasi yang harus digagas untuk disampaikan ke BNPB,” pungkas Budi Santoso.
[RWT | ADV DISKOMINFO]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Banjir Samarinda Berangsur Surut, Warga Terdampak Mulai Kembali ke Rumah
- Pj Gubernur Kaltim Dorong Pemimpin Daerah Duduk Bersama Atasi Banjir, Akmal Malik: Tidak Bisa Ditangani Sendiri
- Andi Harun Minta Maaf dan Janji Bentuk Tim Kolaborasi untuk Penanganan Banjir di Samarinda
- Banjir Samarinda Tak Kunjung Surut, Pengamat Unmul Sarankan Pembentukan Tim Khusus
- Banjir di Samarinda Meluas, 4.414 Jiwa Terdampak