Daerah
Cetak SDM Berkualitas, Pemprov Kaltim Rencana Bangun Sekolah Unggulan Taruna Borneo

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) sedang mempersiapkan sekolah unggulan yang akan diberi nama Taruna Borneo. Kehadiran sekolah Taruna Borneo, disinyalir mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim, serta mencetak peserta didik yang berdaya saing.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud menjelaskan bahwa sekolah Taruna Borneo nantinya akan dibuat sistem khusus, untuk menyeleksi bibit-bibit unggul yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
"Kita baru siapkan sistemnya seperti sekolah taruna, jadi nanti anak-anak di sana harus punya disiplin, fisik dan mental yang bagus," tutur Rudy Mas'ud.
Minimnya sekolah unggul di Kaltim, menjadi salah satu alasan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud-Seno Aji untuk membangun sekolah Taruna Borneo tersebut.
"Mudahan kita upayakan kedepan agar anak anak Kaltim siap masuk ke gelanggang nasional gitu. Dananya sudah siap pokoknya," bebernya.
Selain itu, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menegaskan jika jalur penerimaan sekolah unggulan tidak menggunakan sistem zonasi ataupun domisili. Mereka akan diseleksi secara ketat, sesuai dengan kemampuan peserta didik.
"Dalam sekolah unggulan, mereka akan bersaing ketat lewat seleksi. Jadi mau dari kabupaten manapun, selama dia lulus tes maka bisa bersekolah di sana," jelasnya.
Untuk pengelolaan sekolah, ia mengatakan bahwa Taruna Borneo akan berstatus negeri. Artinya, sekolah tersebut akan dinaungi langsung oleh Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim.
"Kapan dibuat? Tunggu tanggal mainnya, jangan buru-buru. Tunggu kejutan," pungkasnya.
[RWT]
Related Posts
- Kepala Dinkes Kaltim Optimistis Daerah Mampu Cetak Talenta Kesehatan Berkualitas
- Gubernur Kaltim Lantik 1.346 CPNS dan PPPK, Dorong Percepatan Pembangunan dan Reformasi Birokrasi
- Pemprov Kaltim Bahas Pemanfaatan Aset Kampus Melati untuk Sekolah Unggulan Taruna Borneo
- Musim Kemarau Diprediksi Melanda Kaltim Mulai Juli hingga Agustus 2025, Ini Wilayah yang Paling Terdampak
- Penjelasan Andi Harun Relokasi Pedagang Pasar Subuh: Permintaan Pemilik Lahan, Tidak Sesuai Tata Kota