Daerah
Disdikbud Bontang Mulai Sosialisasikan SPMB, Penerimaan Siswa Baru Rencana Dimulai Akhir Mei 2025

Kaltimtoday.co, Bontang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang mulai mensosialisasikan Permendikdasmen Nomor 3/2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Gedung Autis Center, Kamis (6/3/2025) pagi. Tidak ada perubahan berarti dalam regulasi terbaru ini, hanya saja pemerintah mengganti istilah dalam proses penerimaan.
Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin menjelaskan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang berlaku sejak 2017-2024 kini diganti menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) mulai tahun ajaran 2025/2026. Bila dalam PPDB dikenal istilah zonasi, kini ia berubah menjadi domisili atau jalur berdasarkan kedekatan tempat tinggal murid dengan sekolah. Dulu ada penerimaan melalui jalur perpindahan orangtua, dalam SPMB berganti jadi mutasi.
"Ada pergantian istilah. PPDB berubah jadi SPMB. Zonasi jadi domisili. Perpindahan orangtua menjadi mutasi. Tapi yang lain-lain, seperti afirmasi, prestasi masih sama," kata Saparuddin ketika ditemui di Gedung Autis Center, Kamis (6/3/2025) siang.
Namun untuk penetapan domisili, kata Saparuddin, masih mengacu aturan yang disepakati tahun lalu, yakni 200 meter dari radius lingkungan sekolah. Tak ada perubahan dilakukan sebab durasi waktu menuju penerimaan siswa baru sudah mepet, yakni akhir Mei 2025.
Jadwal penetapan penerimaan siswa baru ini memang rencana dipercepat, sebab akan diselaraskan dengan program kerja pemerintahan terbaru pembagian seragam.
"Kami tidak mau terjadi lagi, ketika pembagian seragam orangtua siswa kecewa karena sudah beli lebih dulu," sebutnya.
Adapun untuk SPMB 2025 sekolah dasar, kuota masuk jalur domisili ialah 70 persen. Jalur afirmasi 15 persen, jalur mutasi maksimal 5 persen, dan ada kuota khusus jalur guru/tenaga pengajar (GTK) dan inklusi masing-masing 5 persen. Dari 30 SD negeri di Bontang, total daya tampung tersedia ialah untuk 2.044 siswa.
Kemudian SPMB untuk SMP, kuota untuk jalur domisili sebesar 40 persen dari daya tampung sekolah. Jalur afirmasi, atau jalur diperuntukkan bagi murid difabel atau murid yang berasal dari keluarga kurang mampu sebanyak 20 persen, ini masing-masing terbagi untuk gakin 10 persen, pesisir 5 persen, dan inklusi 5 persen.
Lalu jalur prestasi atau berdasarkan nilai akademik atau non-akademik, kuota yang disiapkan sebesar 30 persen. Ini masing-masing terbagi untuk akademik nilai 20 persen dan lomba/prestasi non-akademik sebesar 10 persen.
Terakhir, jalur mutasi atau jalur yang diperuntukkan bagi siswa yang orangtuanya pindah tugas, termasuk kuota bagi anak para guru yang mengajar di sekolah tertentu, masing-masing diberi kuota 5 persen. Dari 9 SMP negeri di Bontang, total daya tampung dalam SPMB 2025/2026 sebanyak 1.536 siswa.
"Ada perbedaan tapi tidak begitu jauh dari tahun sebelumnya," tutup Saparuddin.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Andi Faizal Sentil Kepala OPD Rajin Mangkir Rapat Paripurna, Agus Haris: Kalau Tak Layak, Ditegur dan Dievaluasi
- Dorong Paperless School, Wali Kota Neni Rencana Beri Tablet untuk Seluruh Pelajar SD-SMP di Bontang
- Hindari Bontang dari Krisis Air Bersih, PUPR Kaltim Target Bendung Kampung Masdarling Beroperasi Akhir 2025
- Realisasi Investasi Kota Bontang 2024 Capai Rp2,7 Triliun, Tumbuh 12,97 Persen
- Pembangunan Bendung Bontang di Kampung Masdarling Bermasalah, Alfin Soroti Kinerja Kontraktor Pelaksana