Advertorial

Diskominfo PPU Imbau Kampanye Damai, Tolak Hoaks dan Isu SARA di Pilkada 2024

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 09 September 2024 16:11
Diskominfo PPU Imbau Kampanye Damai, Tolak Hoaks dan Isu SARA di Pilkada 2024
Kepala Diskominfo PPU, Khairudin. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Penajam Paser Utara (PPU) mengimbau semua pihak untuk menjalankan kampanye yang sehat dan bertanggung jawab. 

Kepala Diskominfo PPU, Khairudin, menegaskan pentingnya menjaga suasana kondusif selama masa kampanye dan pemilihan, serta mencegah segala bentuk kampanye yang memancing kerusuhan, terutama yang melibatkan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) serta hoaks.

Dalam keterangannya, Khairudin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi kampanye negatif yang bisa merusak stabilitas politik dan sosial di PPU. 

“Kami dari Diskominfo PPU pada prinsipnya sangat berharap untuk metode-metode yang sifatnya untuk memancing kerusuhan, yang isinya unsur SARA, pemberitaan hoaks, dan lainnya itu tidak dilakukan,” ujarnya. 

Ia menekankan bahwa Pilkada merupakan pesta demokrasi yang harus dijalani dengan tertib dan damai, mengingat pentingnya peran masyarakat dalam menjaga suasana yang kondusif.

Pilkada 2024 di PPU diprediksi akan berlangsung dengan persaingan yang cukup ketat. Seiring dengan semakin intensnya kampanye, Diskominfo PPU mengingatkan bahwa penyebaran informasi palsu atau hoaks bisa menjadi ancaman serius yang memicu perpecahan di tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, Khairudin berharap agar seluruh calon, tim kampanye, dan masyarakat dapat menahan diri dari menyebarkan informasi yang tidak benar, terutama yang berkaitan dengan isu-isu sensitif seperti SARA.

“Kita bicara PPU, pemilihan yang baik harus dilakukan secara baik atau kondusif. Kan peran masyarakat PPU semua akan terlibat pada pesta demokrasi tersebut,” lanjutnya. 

Dengan kata lain, kesuksesan Pilkada bukan hanya tergantung pada mekanisme pemilihan yang adil, tetapi juga pada bagaimana masyarakat berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dan tidak terjebak dalam provokasi.

Diskominfo PPU terus mengawasi perkembangan situasi di media sosial dan platform komunikasi lainnya, yang sering kali menjadi lahan subur untuk penyebaran informasi palsu. Khairudin menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pihak berwenang, termasuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), untuk mencegah terjadinya penyebaran hoaks yang dapat mengganggu kelancaran pemilu.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya