Advertorial

Diskominfo PPU Sebut Pilkada 2024 Jadi Sorotan Nasional, Waspadai Hoaks dan Isu SARA

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 10 September 2024 12:38
Diskominfo PPU Sebut Pilkada 2024 Jadi Sorotan Nasional, Waspadai Hoaks dan Isu SARA
Kepala Diskominfo PPU, Khairudin. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Penajam Paser Utara (PPU) tidak hanya menjadi perhatian lokal, tetapi juga dipantau secara nasional dan internasional, mengingat PPU sebagai bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) PPU, Khairudin, menekankan pentingnya menjaga kondusivitas selama proses Pilkada berlangsung. Ia berharap agar segala bentuk penyebaran informasi hoaks atau isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) dapat diminimalisir untuk menjaga citra positif PPU di mata dunia.

“Kalau pemilihan ini berlangsung dan ditetapkan dengan baik, maka PPU yang merupakan bagian dari pada IKN akan tersorot kondusif,” ujar Khairudin. 

Pilkada 2024 di PPU memiliki arti yang lebih besar dari sekadar pemilihan kepala daerah. Sebagai salah satu wilayah penyangga IKN, PPU saat ini berada dalam sorotan, baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun stabilitas politik. 

Dunia internasional juga memperhatikan perkembangan politik di PPU, terutama karena PPU berperan penting dalam mendukung keberlanjutan IKN.

Menurut Khairudin, perhatian dunia terhadap PPU akan semakin intens mengingat posisi strategisnya dalam pembangunan IKN. Oleh karena itu, segala bentuk informasi yang dapat mengganggu ketertiban, seperti hoaks dan isu SARA, harus diwaspadai. 

“Tidak bisa dipungkiri, mata dunia sekarang menyoroti PPU karena mereka melihat bahwa IKN berada di PPU,” tegasnya. 

Hal ini membuat Pilkada di PPU menjadi ajang yang sangat penting, tidak hanya bagi masyarakat lokal tetapi juga bagi citra Indonesia di mata internasional.

Khairudin menegaskan bahwa menjaga suasana aman dan kondusif selama Pilkada adalah prioritas utama bagi Diskominfo PPU. Salah satu ancaman terbesar terhadap kondusivitas tersebut adalah penyebaran hoaks dan isu SARA, yang sering kali memicu ketegangan di tengah masyarakat. 

Ia berharap agar masyarakat PPU lebih berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar, terutama di media sosial, yang kerap menjadi medium penyebaran hoaks.

“Harapan kami dari Diskominfo PPU, untuk yang sifatnya penyebaran informasi hoaks atau yang bersifat SARA dan sensitif yah kalau bisa diminimalisir atau ditiadakan, supaya masyarakat PPU lebih kondusif, aman dan nyaman,” tutup Khairudin.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya