Daerah

Cegah Polarisasi dan Isu Hoaks, PW Muhammadiyah Kaltim Kolaborasi bersama Kemenko PMK Gelar Pelatihan Positif Bermedia Sosial

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 10 Agustus 2024 15:19
Cegah Polarisasi dan Isu Hoaks, PW Muhammadiyah Kaltim Kolaborasi bersama Kemenko PMK Gelar Pelatihan Positif Bermedia Sosial
Ketua Muhammadiyah Kaltim, Siswanto.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kaltim berkolaborasi dengan Kemenko PMK mengadakan pelatihan positif bermedia sosial di Hotel Zoom Samarinda, Sabtu (10/08/2024). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan polarisasi dan isu hoaks.

Masifnya perkembangan teknologi saat ini, menjadi atensi bagi keanggotaan Muhammadiyah untuk bijak dalam bermedia sosial. Pasalnya, beragam informasi yang kerap diposting di media sosial, dapat berpengaruh buruk apabila tidak tersaring dengan tepat.

Ketua Muhammadiyah Kaltim, Siswanto menyampaikan bahwa, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi keanggotaan Muhammadiyah dalam menangkal isu hoaks yang terjadi di media sosial.

"Kami ingin memperkuat basis gerakan toleransi dan perdamaian serta kecakapan bermedia sosial, terutama pasca Pemilu 2024 atau mendekati Pilkada yang rawan menimbulkan perpecahan di masyarakat," bebernya.

Siswato menekankan bahwa di era digital saat ini, masyarakat harus pintar memilah informasi yang diterima, karena banyak disinformasi yang beredar khususnya mendekati Pilkada nanti, masyarakat harus bijak dan cerdas dalam menerima informasi yang didapat di ruang digital.

"Di sini kita belajar bahwa pentingnya literasi digital yang harus diterapkan oleh masing-masing orang, khususnya keanggotaan Muhammadiyah," bebernya.

Sementara itu, Sekretaris PP Muhammadiyah Izzul Muslimin mengatakan, jika seseorang tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi yakni media sosial, maka akan memicu perselisihan yang terjadi antara individu, kelompok, ataupun skala yang cukup besar.

Sekretaris PP Muhammadiyah Izzul Muslimin. 

"Media sosial kalau tidak digunakan secara baik, bisa memicu perselisihan. Bukan salah media sosialnya, tapi bagaimana seseorang tersebut bisa memanfaatkan media sosial secara benar," pungkasnya.

Kemudian, Izzul juga mengimbau kepada seluruh peserta yang hadir dalam pelatihan tersebut, untuk bisa mengantisipasi diri terhadap ancaman-ancaman negatif yang ada di media sosial. Salah satunya adalah isu hoaks, ujaran kebencian, SARA, dan lain sebagainya.

"Lewat pelatihan ini, akan diberikan edukasi bagaimana kita bisa terhindar dari informasi-informasi yang palsu di media sosial, kuncinya adalah bisa menyaring, mana informasi yang positif, mana informasi yang negatif," pungkasnya.

Kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak kurang lebih 35 peserta, yang nantinya akan menguatkan pusat-pusat perubahan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), serta mewujudkan pembinaan ideologi Pancasila dan memiliki jiwa kesalehan digital.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya