Advertorial

Dispertan PPU Galakkan Edukasi dan Gotong Royong dengan Kelompok Tani untuk Antisipasi Banjir

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 26 September 2024 20:31
Dispertan PPU Galakkan Edukasi dan Gotong Royong dengan Kelompok Tani untuk Antisipasi Banjir
Para petani saat membersihkan irigasi saluran pertanian menghindari terjadinya banjit. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Memasuki masa tanam kedua yang diproyeksikan berlangsung hingga Maret 2025, Dinas Pertanian (Dispertan) Penajam Paser Utara (PPU) melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi banjir. 

Bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pekerjaan Umum (PU), Dispertan PPU memberikan edukasi dan mendorong gotong royong dengan kelompok tani untuk memastikan kelancaran aliran air ke sawah-sawah. Upaya ini dinilai krusial untuk menjaga produktivitas pertanian di tengah ancaman cuaca ekstrem.

Kepala Dispertan PPU, Andi Teraso, menyatakan bahwa masa tanam kedua ini memerlukan kesiapan ekstra dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko banjir yang dapat mengancam lahan pertanian. 

"Iya benar sekali ini masuk masa tanam kedua, nanti sampai Oktober dan Maret 2025 itu masuk tanam kedua," ujar Andi Teraso. 

Memahami pentingnya masa tanam ini, Dispertan PPU telah mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa potensi banjir dapat diantisipasi dengan baik.

Dalam upaya mitigasi banjir, Dispertan PPU telah bekerja sama dengan UPT PU untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan. Salah satu langkah yang diambil adalah menggerakkan kelompok tani untuk melakukan kegiatan gotong royong dalam membersihkan saluran air. 

Edukasi diberikan kepada para petani tentang pentingnya menjaga kebersihan saluran air untuk memastikan kelancaran aliran air ke sawah, sehingga risiko banjir dapat diminimalisir.

"Masa tanam kedua untuk mitigasi banjir tetap kita ada antisipasi, juga bekerjasama dengan teman-teman UPT PU," lanjut Andi. 

Sinergi antara Dispertan dan UPT PU ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keberlangsungan sektor pertanian, terutama dalam menghadapi tantangan yang mungkin timbul akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Hingga saat ini, hasil dari upaya antisipasi tersebut cukup menggembirakan. Andi Teraso mengungkapkan bahwa belum ada laporan dari masyarakat terkait potensi banjir di lahan pertanian mereka. 

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada penyampaian dari masyarakat untuk potensi banjir," tandasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya