Daerah

Membumikan Literasi, Disperpusip Kaltim Ajak Generasi Muda Dekat dengan Sastra dan Sejarah

Kaltim Today
16 September 2025 18:26
Membumikan Literasi, Disperpusip Kaltim Ajak Generasi Muda Dekat dengan Sastra dan Sejarah
Grand Final Lomba Cipta dan Baca Puisi oleh Disperpusip Kaltim dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan 2025. 

Kaltimtoday.co, Samarinda - Perpustakaan bukan sekadar ruang penuh buku, tapi juga tempat lahirnya gagasan dan penguatan identitas. Semangat inilah yang coba ditunjukkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) saat memperingati Hari Kunjung Perpustakaan 2025.

Dua kegiatan utama yang digelar, yakni Lomba Cipta dan Baca Puisi serta bedah buku “Kisah-Kisah Samarinda Tempo Dulu”, berhasil menarik antusias peserta dari berbagai latar belakang. Tercatat ada 61 orang yang ikut lomba puisi, terdiri dari mahasiswa dan aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov Kaltim. 

Sementara itu, sekitar 150 orang menghadiri bedah buku, mulai dari pegiat literasi, guru, dosen, pustakawan, komunitas baca, hingga organisasi profesi perpustakaan di Kaltim.

Plt Kepala Disperpusip Kaltim, Anita Natalia, menyebut literasi memiliki peran besar dalam mempersiapkan generasi mendatang. “Dengan literasi yang membumi, kami optimistis dapat menumbuhkan Generasi Emas 2045 yang siap membawa bangsa ini menuju kejayaan,” ucapnya.

Tema yang diusung tahun ini, “Membumikan Literasi, Menumbuhkan Generasi Emas,” dipandang sejalan dengan visi pembangunan Kaltim 2025–2029. Tidak sekadar slogan, tema ini menjadi penegasan bahwa pembangunan daerah menitikberatkan pada lahirnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif, dan tangguh.

Dalam pelaksanaannya, puisi dipandang sebagai media untuk melatih kepekaan, membangun imajinasi, sekaligus menumbuhkan empati generasi muda. Sementara itu, bedah buku sejarah lokal menjadi ruang untuk kembali menyelami akar budaya Samarinda. 

“Literasi bukan hanya soal pengetahuan global, tetapi juga tentang penghargaan terhadap sejarah dan kearifan lokal yang membentuk identitas kita,” lanjut Anita.

Kegiatan ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi. Gerakan literasi, kata Anita, tidak mungkin berdiri sendiri. Perlu sinergi pemerintah, akademisi, komunitas, hingga keluarga untuk memperkuat ekosistem literasi di Kaltim. 

Antusiasme peserta dari berbagai unsur, mulai dari Samarinda Book Party, GPMB Kaltim, IPI Kaltim, ATPUSI Kaltim, FPPTI Kaltim, Komunitas Kampung Dongeng Etam, Forum TBM, hingga Komunitas Baca Buku Bentar, menjadi bukti nyata bahwa literasi sudah menjadi gerakan bersama.

Sebagai tambahan, Disperpusip Kaltim turut memberikan apresiasi kepada pengunjung setia perpustakaan. Hadiah sederhana yang dibagikan di momen ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat agar semakin dekat dengan buku dan menjadikan membaca sebagai gaya hidup.

[NKH | RWT] 



Berita Lainnya