Advertorial

DKP PPU Dorong Diversifikasi Pertanian, Pembinaan dan Keberlanjutan Program Jadi Fokus

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 30 Oktober 2024 19:14
DKP PPU Dorong Diversifikasi Pertanian, Pembinaan dan Keberlanjutan Program Jadi Fokus
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Diversifikasi pertanian menjadi salah satu strategi penting yang digalakkan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. 

Kepala DKP PPU, Mulyono, menyatakan bahwa upaya ini sudah mulai diterapkan di sejumlah wilayah di PPU, terutama di Babulu yang kini telah membudidayakan tanaman seperti kacang panjang dan jeruk. 

Namun, ia mengakui bahwa kendala dalam menjaga keberlanjutan program masih kerap terjadi, utamanya terkait kurangnya pembinaan berkelanjutan setelah program awal selesai.

“Diversifikasi pertanian juga penting. Di PPU, beberapa daerah sudah menerapkannya, seperti di Babulu yang menanam kacang panjang, jeruk, dan tanaman lainnya,” ujar Mulyono. 

Dengan menggali potensi lokal dan mengembangkan jenis tanaman pangan yang beragam, PPU tidak hanya bisa meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. 

Berbagai upaya diversifikasi ini diharapkan bisa menjadi salah satu pilar utama dalam menjadikan PPU sebagai daerah penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Namun, Mulyono menyoroti bahwa salah satu kelemahan utama dalam program diversifikasi pertanian di PPU adalah minimnya pembinaan berkelanjutan. 

Menurutnya, ketika sebuah program sudah diinisiasi dan diberi bantuan awal, jarang ada tindak lanjut atau pembinaan tambahan. Hal ini mengakibatkan banyak program yang berpotensi baik justru tidak berkembang atau berakhir setelah inisiasi awal. 

“Kekurangan kita adalah setelah program selesai, pembinaannya sering terputus. Padahal, seharusnya pembinaan harus terus berkelanjutan,” tegas Mulyono. 

Dengan adanya pembinaan yang terjaga, ia yakin program diversifikasi ini akan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat petani di PPU.

Selain pembinaan, Mulyono menekankan pentingnya proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkala. Menurutnya, ini adalah langkah penting agar program yang berjalan bisa terus dievaluasi kekurangan dan tantangannya, sekaligus menemukan solusi yang tepat untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas hasil pertanian. 

“Monitoring dan evaluasi harus tetap dilakukan agar program tidak gagal,” pungkasnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya