Internasional
Donald Trump Usulkan Relokasi Warga Palestina, PBB dan Liga Arab Tegas Menolak
Kaltimtoday.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara tegas menolak rencana yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza. Usulan tersebut mencakup pemindahan warga Palestina ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, dengan alasan bahwa Gaza telah "hancur total" akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menegaskan penolakan terhadap setiap rencana yang berpotensi memicu pemindahan paksa atau mengarah pada pembersihan etnis.
"Kami menentang segala bentuk tindakan yang menyebabkan pemindahan paksa penduduk," ujar Dujarric dalam konferensi pers yang dikutip dari Anadolu Agency.
Penolakan serupa juga datang dari Mesir, Yordania, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Mereka secara tegas menyatakan bahwa seruan untuk memindahkan warga Palestina dari tanah kelahiran mereka merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan tidak dapat diterima.
Di sisi lain, Dujarric menyoroti kondisi yang semakin memburuk di wilayah pendudukan Tepi Barat, yang disebutnya berpotensi berubah menjadi "Gaza baru." Ia mengecam kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina di kawasan tersebut. Selain itu, ia mendesak semua pihak untuk tetap fokus pada situasi di Gaza tanpa mengabaikan permasalahan di wilayah lain.
Dalam laporan terbaru dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), situasi di Tepi Barat, khususnya di Jenin dan kamp-kamp pengungsi, terus memburuk. Operasi militer Israel yang berlangsung sejak 21 Januari telah menyebabkan kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan penderitaan bagi penduduk setempat. Dujarric juga mengingatkan tentang pembunuhan seorang balita Palestina dalam serangan yang terjadi akhir pekan lalu.
"Sejak operasi di Jenin dimulai pada 21 Januari, tercatat 16 korban jiwa. Pada hari ini, serangan udara di kamp pengungsi Tulkarm menewaskan dua warga Palestina, menimbulkan kekhawatiran atas penggunaan kekuatan yang tidak proporsional," tambah Dujarric.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai, Pertukaran Tahanan dan Bantuan ke Gaza Berlangsung
- Gencatan Senjata Israel-Hamas, Ini Kesepakatan dan Poin Utamanya
- Kepala WHO Selamat dari Serangan Udara Israel di Yaman, Bandara Sanaa Rusak Parah
- Fenomena Drone Misterius di AS, Trump Minta Segera Ditembak Jatuh
- Donald Trump Tolak Gaji Presiden AS Rp6,2 Miliar, Ikuti Jejak Pemimpin Terkaya